Korban Bom Bunuh Diri di Pakistan Bertambah Jadi 54 Orang Meninggal Dunia

Gempita.co – Bom bunuh diri di sebuah acara rapat umum partai Jamiat Ulema-e-Islam, Pakistan, Minggu (30/7/2023), sementara yang tercatat
54 orang meningga dunia, karena yang terluka parah dan kritis tidak tertolong di rumah sakit.

Partai Jamiat Ulema-e-Islam, Pakistan ini dipimpin oleh politisi garis keras dan pemimpin Muslim, Fazlur Rehman. Namun Fazlur Rehman sendiri tidak berada di lokasi saat kejadian itu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Rehman, yang telah lama mendukung pemerintah Taliban Afghanistan, lolos dari setidaknya dua serangan bom yang diketahui pada tahun 2011 dan 2014 ketika pemboman merusak mobilnya dalam aksi unjuk rasa.

Senin siang tadi, Pakistan mengadakan pemakaman bagi para korban ledakan bom bunuh diri kemarin di Bajaur, dan di saat yang sama jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 54 dari yang awalnya 44 orang.

Polisi mengatakan penyelidikan awal mereka menunjukkan bahwa afiliasi regional ISIL (ISIS) kemungkinan yang bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri itu.

Pemerintah Pakistan juga berjanji akan memburu mereka yang berada di balik serangan itu.

Belasungkawa terus mengalir dari seluruh negeri Pakistan. Sementara itu puluhan orang yang mengalami luka ringan dipulangkan dari rumah sakit, sedangkan yang terluka parah dibawa ke ibu kota provinsi Peshawar dengan helikopter tentara.

“Jumlah korban meninggal dunia terus bertambah karena mereka yang terluka parah meninggal di rumah sakit,” kata dokter Gul Naseeb.

Hari ini, polisi Pakistan juga mencatat pernyataan dari beberapa orang yang terluka akibat ledakan bom bunuh diri itu di sebuah rumah sakit di Khar, kota terbesar di Bajaur.

Feroz Jamal, menteri informasi provinsi, mengatakan polisi tengah menyelidiki serangan ini dari berbagai aspek.

“Jumlah korban meninggal dunia bom bunuh diri bertambah menjadi  54 orang, Senin, hari ini. Sementara  sekitar 90 orang terluka masih dirawat di rumah sakit di provinsi timur laut Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan,” kata petugas penyelamat, Bilal Faizi, dikutip TimesIndonesia.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali