Jakarta, Gempita.co – Masyarakat Jawa menyebut momen malam menjelang 1 Muharam 1442 H atau tahun baru Islam dengan sebutan Malam 1 Suro.
Malam 1 Suro pun dianggap sakral oleh masyarakat Jawa. Bahkan mitosnya malam 1 Suro konon merupakan Lebarannya makluk gaib.
Ada sebuah mitos bahwa malam satu suro menjadi malam buruk dalam satu tahun. Maka dari itu, banyak ritual dan tradisi yang dilakukan untuk menyambut malam sakral tersebut.
Masyarakat kejawen jaman dahulu masih meyakini bahwa akan ada musibah dan bencana yang terjadi pada malam 1 Suro. Padahal sebenarnya malam 1 Suro adalah malam penuh kemuliaan untuk umat Islam.
Bagi umat Islam, 1 Muharam adalah tanggal yang penting untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Tidak hanya melakukan beberapa ritual dan tradisi, banyak juga mitos yang menyelimuti Malam Satu Suro ini.
Dilarang Bepergian Keluar Rumah
Adanya kepercayaan mistis pun membuat sebagian orang percaya pada mitos dan pantangan yang harus dipatuhi pada malam 1 Suro. Misalnya saja, masyarakat Jawa percaya lebih baik berdiam diri di rumah pada malam Tahun Baru Jawa ini. Pasalnya, jika nekat pergi ke luar, ada mitos yang menyebut kesialan dan hal buruk akan datang menimpa.
Tidak Mengadakan Pesta
Sebuah pantangan bagi budaya Jawa jika orang tua menikahkan anaknya pada bulan Sura. Kepercayaan mereka mengatakan, jika tetap dilakukan maka keluarga akan mendapat kesialan.
Beberapa juga mengatakan kalau hal itu hanyalah mitos belaka. Alasanya, jika masyarakat mengadakan pesta pada malam Sura dianggap menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi. .
Tak Boleh Banyak Bicara
Beberapa orang memilih untuk melakukan ritual masing-masing saat 1 Suro. Beberapa orang di antaranya adalah tapa bisu. Saat mengikuti ritual tapa bisu, yakni mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta sangat dipantang untuk berbicara satu kata pun. Makan, minum serta merokok juga sangat dilarang untuk dilakukan saat ritual tersebut.
Makhluk Halus Bergentayangan
Mitos yang tidak kalah menyeramkan adalah akan banyak makhluk halus bergentayangan pada Malam 1 Suro. Konon, Malam 1 Suro ini identik dengan pestanya makhluk halus, sehingga mereka akan keluar di malam yang dikeramatkan ini.
Meski sudah tidak berkembang luas, namun beberapa kalangan masih meyakini bahwa di Malam 1 Suro, arwah leluhur mereka akan pulang ke rumah.
Makanya, ada larangan untuk keluar rumah pada malam 1 Suro ini, untuk menyambut arwah leluhur yang datang. Di Indonesia, memang ada berbagai banyak cara yang dilakukan untuk memperingati 1 Muharam atau 1 Suro, misalnya seperti berdoa dan menyantuni anak yatim.
Ada pula yang melakukan pawai obor di beberapa daerah dan di masyarakat Jawa merayakan ritual malam 1 Suro. Ini menandakan beragam budaya dan adat tradisi yang dimiliki Indonesia masih digenggam erat oleh masyarakat.
Hanya saja, hal yang tak boleh dilewatkan pada Tahun Baru Islam atau 1 Muharram adalah mendekatkan diri kepada Tuhan.