Mungkinkah Grab dan Gojek Menggabungkan Usaha ?

Foto: dok.strait times

Jakarta, Gempita.co – Grab dan Gojek kembali dikabarkan berencana untuk merger (penggabungan usaha) atas perintah pemegang saham yang meliputi SoftBank, setelah aksi korporasi dua aplikasi super di Asia Tenggara tersebut telah mendapat restu orang kuat. Siapakah orang tersebut?

Adalah Masayoshi Son, pendiri sekaligus CEO SoftBank, yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar Grab. Melalui SoftBank dan Vision Fund, Masayoshi memiliki saham Grab.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Awalnya, pembicaraan rencana merger Grab dan Gojek yang terjadi enam bulan lalu sempat ditentang SoftBank. Masayoshi Son kala itu percaya jika bisnis ride-hailing akan menjadi industri monopoli yang akan menguasai pasar. Namun, pandangan tersebut kini berubah, menurut sumber yang dekat dengan miliuner Jepang tersebut.

Kondisi perusahaan yang semakin merugi akibat dampak pandemi COVID-19 membuat diskusi tersebut kembali dilakukan. Sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melakukan pembatasan bisnis ride-hailing.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (16/9), saham Grab telah didiskon 25%, begitu pula yang terjadi pada saham Gojek, menurut seorang pialang pasar sekunder. Saat ini, valuasi Grab diperkirakan menyentuh angka US$14 miliar, sedangkan Gojek US$10 miliar.

Hingga kini, dilansir dari Financial Times, Selasa (15/9) pihak Grab, Gojek, dan SoftBank masih menolak memberikan komentar.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali