Jenis Burung Berbahaya di Dunia, Dilarang untuk Dipelihara

Gempita.co – Tapi tahukah anda bahwa tidak semua burung terlihat imut dan jinak untuk dipelihara. Ada beberapa jenis burung di dunia ini yang justru sangat berbahaya. Bahkan mereka tidak disarankan untuk dipelihara sebab bisa mengakibatkan dampak fatal.

Berikut penelusurannya:

Burung Unta (Ostrich)

Burung terbesar di dunia dianggap sebagai predator yang sangat ampuh untuk membunuh, bahkan singa sekalipun. Burung unta juga disebut pelari hebat karena memiliki kaki yang sangat kuat. Saat menyerang, burung unta akan menendang dengan kaki besarnya yang dipersenjatai dengan cakar yang panjang, dan mampu melepaskan atau membunuh seseorang dengan satu pukulan.

Angsa

Angsa bisa menjadi sangat berbahaya dan agresif jika Anda mencoba mendekati sarangnya di sungai. Induk angsa bisa sangat marah dan mengibaskan sayapnya secara membabi buta pada siapa pun. Ada beberapa kejadian tragis anak-anak dan orang tua yang tulangnya patah tiba-tiba karena serangan angsa. Batang angsa sangat kuat dan dapat menggigit dengan cepat saat merasa dalam bahaya. Padahal menurut sejarah, angsa merupakan burung yang bersahabat dengan manusia.

Kasuari

Kasuari adalah burung paling berbahaya di dunia yang dikenal karena tendangannya yang kuat. Burung-burung ini cukup mematikan untuk membunuh manusia dan hewan peliharaan melalui tendangan agresif mereka.

Hewan ini berasal dari hutan tropis Papua Nugini dan Indonesia, pulau-pulau terdekatnya, dan Australia timur laut. Kasuari bisa tumbuh setinggi 6,6 kaki dan beratnya bisa mencapai 58,5 kilogram. Mereka dikenal memiliki kuku yang kuat dan tajam yang dapat memotong lengan atau menghancurkan perut dengan mudah. Ada beberapa catatan Kasuari membunuh penduduk asli di daerah yang disebutkan di atas.

Elang Merah (Red-Tailed hawk)

Elang Ekor Merah adalah salah satu elang merah terbesar di Amerika Utara. Namun di Amerika Serikat, mereka juga dikenal sebagai chickenhawks. Elang ini cukup kuat untuk membunuh burung pemangsa, reptil, kalkun, ayam, dan hewan kecil lainnya yang tentunya lebih kecil dari dirinya. Pada tahun 2014, seekor anjing keluarga dibunuh oleh elang ini.

Pithoi

Pitohi adalah hewan endemik Papua Nugini. Rambut dan kulitnya dikatakan mengandung alkaloid neurotoksik yang kuat dari jenis batrachotoxin. Burung ini dianggap mematikan karena memiliki mekanisme pertahanan diri terhadap ular, raptor bahkan manusia.

Pitohui juga tidak pernah disarankan untuk dimasak dan dimakan, karena kandungan dalam tubuhnya memiliki bahan kimia beracun tersendiri. Toksin Pitohui kemungkinan besar berasal dari genus Choresine beetle, bagian dari pakan unggas yang dimangsa.

Sumber: berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali