Brebes, Gempita.co – Debit air yang tinggi dan deras mengakibatkan terkikisnya tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Pekauman, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
Di beberapa titik bahkan ada yang hanya tinggal satu meter dari tebing pengaman sungai.
Terkikisnya tanggul tersebut membuat masyarakat sangat resah karena dikhawatirkan jebol yang bisa mengakibatkan banjir.
Sebagai antisipasi, Minggu (17/1), masyarakat sekitar tanggul bergotong royong bekerja bakti membuat bendungan darurat dari karung karung yang diisi tanah.
Kerja bakti tersebut mendapat dukungan dari berbagai unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDAPR), TNI, Polri, Pemuda Pancasila, Banser, dan relawan lainnya.
Wakil Bupati Brebes Narjo yang hadir langsung di lokasi menjelaskan, tanggul di sepanjang Desa Pekauman dibangun sejak 36 tahun silam. Sehingga sudah rapuh dan perlu adanya rehabilitasi yang sifatnya permanen.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, terutama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk penanganan tanggul kritis tersebut.
“Kondisi tanggul sudah rapuh, jika hanya penanganan darurat seperti sekarang ini, belum aman bagi masyarakat.Jalan terbaik harus di rehab,” ujar Narjo.
Ia mengungkapkan, masyarakat Kecamatan Losari masih trauma dengan banjir yang pernah terjadi di 2018 akibat jebolnya tanggul kali Cisanggarung.
“Solusinya, para pihak terkait harus sigap dalam mengatasi permasalahan tanggul tersebut,” kata Narjo, didampingi Asisten I Setda Brebes Apriyanto Sudarmoko.
Sebelum meninggalkan lokasi, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah meluangkan waktu guna kerja bakti. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada seraya berdoa agar permasalahan tanggul dapat diselesaikan sehingga Losari, Brebes tetap aman.
Sementara Kepala Desa Pekauman Warno, mengatakan, semula tanggul memiliki ketebalan sekitar dua meter. Dikarenakan debit air selalu tinggi dan arusnya deras, maka tanggul di desanya terkikis dan hanya menyisakan satu meter. Sehingga membuat warganya sangat resah dan berinisiatif melakukan kerja bakti pembuatan tanggul darurat.
“Kerja bakti membuat tanggul darurat dengan cara menumpukkan ribuan karung berisi tanah, yang dipasang di tanggul yang kondisinya sangat parah,” ungkapnya.
Atas nama Pemerintah Desa, pihaknya meminta pihak terkait dapat secepatnya mengatasi permasalahan tanggul di desanya.(Olam)