UMKM Gorontalo Go Global, Ekspor Perdana Kepiting Bakau ke Singapura

JAKARTA, Gempita.co- Sebanyak 447 ekor kepiting bakau hidup dari Gorontalo berhasil menembus pasar Singapura. Komoditas tersebut dihasilkan oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbentuk Usaha Dagang atau UD Mulia Abadi dan menjadi ekspor perdana sejak UMKM ini beroperasi.

“Kita bersyukur, berkat sinergitas dan kerja sama yang intens antara BKIPM, pelaku usaha dan Bea Cukai, kesempatan ekspor kini semakin terbuka, termasuk oleh UMKM,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina saat pelepasan ekspor secara daring, Selasa (16/3/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Rina memastikan, dalam kegiatan ini juga diserahkan Health Certificate (HC) dan Nota Pelayanan Ekspor kepada perwakilan eksportir. Penyerahan dilakukan secara dan simbolis oleh Kepala Stasiun KIPM Gorontalo dan Kepala Kantor Bea dan Cukai Gorontalo.

“Semoga ini menjadi awal yang baik dan semoga ekspor dari Gorontalo kian meningkat,” sambungnya.

Sementara Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah memaparkan, selama Februari telah terjadi 25 pengiriman produk perikanan dari Gorontalo ke pasar ekspor. Total volume yang diekspor mencapai 4.708,6 kg senilai USD 19.298,78.

“Jepang dan Singapura menjadi dua negara tujuan utama ekspor dari Gorontalo,” kata Hamzah.

Khusus Jepang, frekuensi pengiriman di bulan Februari mencapai 10 kali dengan jumlah 2.561,2 kg komoditas non hidup. Nilai produk perikanan ke Negeri Sakura tersebut mencapai USD 10.285,55. Kemudian ke Singapura, telah dilakukan 15 kali pengiriman dengan jumlah sebnyak 2.147,4 kg komoditas non hidup.

“Nilai ekspor ke Singapura pada Februari kemarin mencapai USD 9.013,22,” urainya.

Dari sisi komoditas, Hamzah menyebut yang dominan diekspor selama Februari ialah ikan tuna. Dia menegaskan jajarannya akan terus memberikan pelayanan optimal agar pelaku usaha semakin semangat dalam melakukan ekspor.

“Kita akan bekerja maksimal agar komoditas dari Gorontalo semakin mendunia,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor di 2021. Dia pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut seperti pembaruan alat pengujian mutu produk.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali