GEMPITA.CO– Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan dirinya mengusulkan masa jabatan presiden menjadi 3 periode atas dasar basis pemikiran yang tak sembarangan.
Salah satunya ia menilai konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden dua periode hanya copy paste dari Amerika Serikat.
“Jadi wacana masa periode presiden dari 2 periode menjadi 3 itu saya punya basis pemikiran bukan semena-mena untuk pak Jokowi 3 periode,” kata Poyuono dalam diskusi daring yang digelar stasiun Radio, Sabtu (20/3/2021).
Arief menyampaikan, pertama amandemen UUD 1945 soal pengaturan masa jabatan presiden menjadi dua periode yang dilakukan Amien Rais ketika menjadi ketua MPR dituding hanya menjiplak aturan yang ada di Amerika. Padahal, kata dia, iklim politik di Indonesia dan Amerika berbeda.
“Bahwa konstitusi kita yang dua periode jelas-jelas mas Amien mengcopypaste dari Amerika tapi pernah nggak dipikir dampaknya apa bagi negara kita dengan keadaan lanskap ekonomi politik kita yang berbeda dari Amerika Serikat nah ini jauh berbeda sekali dimana Amerika hanya ada dua partai,” ungkapnya.
Arief mengatakan di Indonesia banyak sekali partai politik, sehingga potensi bagi-bagi jabatan sangat tinggi. Hal itu terlihat, kata dia, seperti di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo saat ini.
Adapun basis pemikiran Arief yang kedua, yakni masa jabatan presiden jika lebih dari dua periode maka akan menimbulkan otoritarian dan pemerintahan yang korup. Menurutnya, saat ini saja korupsi merajalela.
“Nah akhirnya kita harus sadar, kita tidak sadar hasil kekayaan kita ini dikeruk habis-habisan oleh asing. Kenapa? Karena tidak adanya investasi jangka panjang. Mereka semua investasi jangka pendek hanya untuk mengeruk sumber daya alam,” tuturnya.
“Itu pernah kepikir nggak sama anggota MPR zaman Amien Rais. Kopi paste asal-asalan dari Amerika atas dasar nama demokrasi,” tandasnya.