Militer Myanmar Makin ‘Cuek’, Anak-anak Tewas Akibat Bom di Wilayah Kelompok Perlawanan

Yangon, Gempita.co – Wilayah yang dikuasai kelompok milisi Serikat Nasional Karen (KNU) digempur junta militer Myanmar sejak akhir pekan lalu, menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.

CNN, Kamis (1/4/2021) melaporkan Organisasi bantuan Free Burma Rangers (FBR) menyebut seorang anak laki-laki berusia 5 tahun tewas dalam pemboman pada hari Minggu. Sementara seorang gadis berusia 12 tahun terluka parah karena wajahnya terkena pecahan bom.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sebelumnya, Aksi represif terbaru junta militer terhadap para pengunjuk rasa Myanmar menimbulkan korban jiwa yang terus bertambah, termasuk dari pihak anak-anak.

Pasukan keamanan Myanmar membunuh 114 orang termasuk anak-anak dalam aksinya meredam unjuk rasa pro-demokrasi pada Sabtu (27/3/2021).

Komisi Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan jumlah korban unjuk rasa menentang kudeta militer di Myanmar mencapai lebih dari 200 orang tewas.

Sebelumnya, Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet,mengatakan situasi di Myanmar semakin mengkhawatirkan, terutama setelah darurat militer diberlakukan dan pemutusan layanan internet terjadi di beberapa kota pusat konsentrasi massa.

Lembaga pemantau hak asasi manusia, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) mengungkapkan bahwa pasukan keamanan Myanmar semakin brutal menindak demonstran menyusul aksi massa anti-kudeta yang terus meluas di seluruh penjuru negeri Myanmar.

Sumber: parstoday

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali