Jakarta, Gempita.co – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan adanya penularan Covid-19 pada beberapa sekolah di Sumatera Barat setelah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan, penularan Covid-19 ditemukan di SMAN 2 Kota Padang yang telah melakukan PTM terbatas pada akhir Februari hingga awal April 2021.
“Tercatat pasien Covid-19 ada 10 orang terdiri dari dua siswa kelas XII dan delapan guru dan keluarganya. Namun hingga hari ini sekolah tetap dibuka,” kata Retno dalam keterangannya, Selasa.
KPAI juga menemukan klaster penularan di SMAN 1 Sumatera Barat dengan total 61 siswa yang terinfeksi karena diduga tidak taat menerapkan protokol kesehatan.
Retno menuturkan, para siswa kemudian menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah.
Kasus serupa juga ditemukan di Pesantren Ar-Risalah Kota Padang di mana 122 peserta didik dan 3 pengajar dinyatakan positif Covid-19.
Mayoritas peserta didik di pesantren tersebut yang terpapar Covid-19, kata Retno, merupakan pasien tanpa gejala.
KPAI kemudian menemukan terdapat 25 siswa yang positif Covid-19 di Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Baso, Agam.
Maka dari itu, KPAI mendorong Dinas Pendidikan di seluruh Sumatera Barat untuk mengevaluasi pelaksanaan PTM.
KPAI juga meminta Dinas Pendidikan di Sumbar untuk melarang kegiatan buka puasa bersama selama Ramadhan mengingat besarnya potensi penularan Covid-19.
Retno menambahkan, KPAI meminta pemerintah pusat maupun daerah menjadikan bulan April hingga Juni 2021 sebagai waktu persiapan PTM.
“Nanti bulan Juli 2021 barulah uji coba PTM terbatas, bukan PTM serentak, karena belajar dari pengalaman negara-negara yang buka sekolah dan tidak tutup kembali, kuncinya adalah pada kesiapan,” ucap Retno.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mewajibkan sekolah yang seluruh tenaga pendidiknya telah divaksin secara lengkap, membuka opsi belajar tatap muka.
Namun, Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, sekolah tetap menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh.
Sumber: anadolu agency