Gempita.co – Sejumlah negara masih meragukan kemanjuran vaksin Covid-19 Sinovac asal China. Namun, beberapa ahli sebaliknya meyakini vaksin itu ampuh mencegah seseorang dari keparahan akibat virus corona.
Dilansir dari Geo TV, selama uji klinis di Brasil, vaksin Sinovac awalnya dinyatakan 78 persen efektif melawan virus. Kemudian, angka itu direvisi turun menjadi 50,4 persen.
Peneliti menyebut bahwa data kemanjuran menunjukkan angka sekitar 50 persen untuk penyakit yang sangat ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
Sedangkan untuk infeksi yang memerlukan intervensi medis kemanjurannya sekitar 84 persen dan untuk kasus Covid-19 sedang hingga berat mencapai 100 persen.
“Itulah yang Anda harapkan dari vaksin virus Korona. Kemanjuran yang lebih tinggi terhadap infeksi yang lebih parah dan lebih rendah terhadap infeksi yang lebih ringan. Dari apa yang saya lihat, sepertinya vaksin yang sangat bermanfaat,” katanya.
Vaksin Sinovac hingga saat ini telah disetujui di 22 negara, sesuai dengan pelacak vaksin Covid-19, termasuk Pakistan, Turki, Brasil, Honkong, dan Indonesia. Pakistan telah menerima 500 ribu dosis vaksin Sinovac yang dipesan pada awal tahun.
Sinovac adalah vaksin virus Korona asal Tiongkok ketiga yang diberikan persetujuan untuk penggunaan darurat di Pakistan, setelah vaksin Sinopharm dan CanSino.
Vaksin CoronaVac dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing bernama Sinovac.
Suntikan dua dosis vaksin Sinovac sudah melalui fase III, oleh karena itu diujicobakan pada manusia, di tujuh negara, termasuk Turki, Brasil, dan Indonesia.
Salah satu keunggulan vaksin ini adalah tidak seperti Pfizer dan Moderna. Vaksin Sinovac dapat disimpan di lemari es standar pada suhu 2-8 derajat celcius.