Astaga..Klaster Lebaran Mulai Bermunculan

Kasus Covid-19
Ilustrasi

JAKARTA, Gempita.co- Kasus konfirmasi positif Covid-19 pascalibur Lebaran atau klaster Lebaran mulai bermunculan.

Teranyar, sebanyak 80 warga RT 03/RW 03 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur terkonfirmasi positif Covid-19 per kemarin, Jumat, 21 Mei 2021.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penyebaran itu diduga terjadi akibat warga yang saling kunjung saat Lebaran lalu. “Sementara diduga akibat warga yang melakukan kunjungan silaturahmi Lebaran,” ujar dia di Balai Kota pada Kamis malam, 22 Mei 2021.

Camat Cipayung, Fajar Eko Satriyo, menjelaskan klaster Lebaran di wilayah itu bermula dari temuan 14 warga yang menunjukkan hasil reaktif dari tes swab antigen pada 16 Mei 2021. Setelah dilacak, ada 12 orang yang diketahui memiliki kontak erat dengan warga itu.

26 warga, kata Fajar, langsung dites Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengkonfirmasi tes sebelumnya. Dari 26 orang itu, 18 orang positif. “Ini kan jumlah yang sangat banyak. Akhirnya kami tracking,” ujar Fajar lewat telepon pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Fajar menjelaskan, pihaknya melanjutkan pelacakan dan meminta delapan warga lain untuk melakukan tes PCR. Hasilnya, tujuh orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Wilayah RT 03 RW 03 lantas ditetapkan sebagai zona merah dan diberlakukan micro lockdown. “Alasannya, ketika dihitung rumah sudah lebih dari lima rumah.”

Hingga kemarin, Kamis, 22 Mei 2021, sebanyak 686 dari 691 warga di RT 03/RW 03 Kelurahan Cilangkap sudah menjalani tes PCR. Sementara ini sudah ditemukan 80 warga positif Covid-19. Fajar mengatakan angka itu kemungkinan besar akan bertambah lantaran ada tes PCR yang hasilnya baru akan keluar hari ini.

Adapun 80 orang yang sudah ditetapkan positif, sebanyak 41 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, 22 orang dibawa ke Rumah Sakit Daerah Wisma Atlet, dan 17 lainnya dirawat di rumah sakit rujukan. Di luar klaster silaturahmi Lebaran itu, Fajar memastikan hingga saat ini belum ada warga di Kecamatan Cipayung yang baru pulang mudik terkonfirmasi Covid-19.

“Ada 600 orang (warga Cipayung yang mudik). Insya Allah sampai sekarang yang mudik belum ada yang positif Covid-19.” Sama seperti wilayah lain di Ibu Kota, warga Cipayung yang baru pulang mudik wajib mengikuti tes swab antigen jika belum mengantongi surat bebas Covid-19.

Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya untuk melacak para pemudik yang baru pulang untuk mencegah potensi penularan Covid-19. Pemerintah Kota hingga ke tingkat RT dan RW aktif mendata warganya yang mudik.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin dalam keterangannya mengatakan per pukul 10.45 WIB hari ini sudah ada 27.160 orang yang tercatat baru pulang dari mudik.

Sebanyak 17.623 orang di antaranya merupakan warga DKI Jakarta, sedangkan sisanya, 9.537 orang merupakan warga dari luar daerah. Dari jumlah itu, 1.130 pemudik sudah menjalani tes PCR, 7.912 orang tes swab antigen, serta 17.939 orang lainnya belum menjalani tes swab apapun.

Rumah-rumah warga yang baru pulang mudik ditempeli stiker khusus sebagai bentuk pengawasan. Masyarakat sekitar bersama jajaran RT dan RW aktif mengawasi para pemudik yang baru pulang di wilayahnya masing-masing. Sejumlah warga bahkan memasang spanduk penolakan bagi pemudik yang belum menjalani tes kesehatan.

Polda Metro Jaya gencar melakukan tes kesehatan pada pemudik di pos penyekatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan 192 pemudik yang hendak menuju ke Jakarta didapati reaktif Covid-19. Pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini menjalani isolasi. Sebanyak 99 pemudik di antaranya menjalani isolasi mandiri, 52 dirujuk ke Wisma Atlet dan sisanya dirujuk ke fasilitas isolasi di luar wilayah Polda Metro Jaya.

Polda Metro Jaya, menurut Yusri, telah menyiapkan 14 titik pemeriksaan surat keterangan bebas Covid-19 dan juga menyediakan layanan tes usap (swab) antigen gratis. Pos tersebut disiapkan setelah diterapkan kebijakan pemudik yang akan kembali ke Jakarta wajib mempunyai surat keterangan bebas Covid-19.

Apabila pemudik tidak mempunyai surat keterangan bebas Covid-19, maka akan diarahkan petugas untuk tes usap antigen di pos-pos yang sudah disediakan. Pemudik yang negatif Covid-19 diperbolehkan melanjutkan perjalanan menuju ibu kota.

Sementara pemudik yang positif Covid-19 akan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani tes usap PCR. Polda Metro Jaya memberlakukan operasi pemeriksaan pada arus balik hingga 24 Mei 2021 untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 usai libur Lebaran atau Idul Fitri 1442 Hijriah.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan pihaknya menggunakan stiker khusus untuk memantau warga Lebaran 2021. Cara itu dilakukan agar petugas tidak kecolongan dari pemudik bandel yang secara diam-diam pulang tanpa membawa surat bebas Covid-19. “Sehingga kemudian jangan sampai mereka keburu berinteraksi dengan tetangganya baru kemudian diketahui,” ujar dia pada Jumat, 21 Mei 2021.

Bagi warga mudik yang belum kembali ke Jakarta, rumahnya akan ditempeli stiker warna kuning oleh petugas. Di dalam stiker itu ada instruksi agar segera menghubungi nomor Satgas Covid-19 yang tertera di stiker setelah tiba di Jakarta, untuk dites kesehatan.

Penduduk yang sudah diperiksa dan dinyatakan negatif, akan ditempeli stiker warna hijau. Warga yang positif Covid-19, rumahnya akan ditandai dengan stiker merah.

Cara ini sudah berlaku di Kampung Tangguh Jaya besutan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang terletak di Kampung Makasar, Jakarta Timur.

Sambodo menjelaskan dengan cara ini masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat segera terdata masuk dalam klaster Lebaran dan dipisahkan sementara dari masyarakat lainnya. Tim Satgas pun juga jadi dapat melaksanakan tracing dan treatment kepada para pemudik yang terpapar virus itu.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali