Jalan Kaki Rutin Setiap Hari, Mencegah Osteoporosis

Gempita.co – Jalan kaki merupakan salah satu jenis olahraga yang mudah dan murah untuk dilakukan masyarakat saat pandemi corona baru. Jalan kaki juga memiliki manfaat bagi tubuh dan kesehatan.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berjalan kaki tanpa henti selama 15-30 menit per hari bisa mengubah penampilan dan membuat tubuh tambah sehat.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Berikut adalah sejumlah manfaat jalan kaki bagi kesehatan:

1. Menenangkan pikiran

Berjalan kaki bisa memperbaiki simtom depresi pada pasien yang menderita penyakit itu. Selain itu, berjalan kaki juga dapat memperbaiki suasana hati tidak senang atau lelah secara mental.

2. Berdampak positif pada otak

Sebuah studi mengungkapkan, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer, dan memperbaiki kesehatan mental. Juga, mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tinggi dalam tubuh.

3. Memperbaiki penglihatan

Berjalan kaki juga bisa membantu memerangi glaukoma, penyakit yang disebabkan cairan terkumpul di bagian depan mata, dan meningkatkan tekanan atas syaraf penglihatan.

4. Menambah volume paru-paru

Berjalan kaki adalah olah raga aerobik yang meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru.

5. Memperkuat otot, sendi, dan tulang

Jika orang berjalan 10.000 langkah setiap hari, itu sama dengan berlatih di fitness centre. Apalagi, jika orang juga berjalan mendaki. Hal itu bisa menambah kekuatan otot dan kemungkinan mendapat cedera lebih kecil.

Berjalan kaki secara teratur bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan juga mengurangi risiko keretakan.

6. Efek positif bagi pankreas

Menurut studi, efek positif berjalan kaki bagi pankreas lebih besar daripada orang berlari. Sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.

7. Mencegah diabetes

Menurut National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Disease, membiasakan berjalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk.

8. Menurunkan risiko terkena stroke

Salah satu studi Harvard School of Public Health terhadap 70.000 perawat yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

9. Menekan risiko serangan jantung

Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras dari pembuluh koroner agar berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Berjalan kaki dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung.

Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

10. Menjaga dan menurunkan berat badan

Membiasakan berjalan kaki rutin juga bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh. Kelebihan kalori yang mungkin ada juga terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

Selain itu, kelebihan lemak di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

11. Memperbaiki pencernaan

Berjalan kaki 30 menit per hari juga bisa mengurangi risiko kanker usus di masa depan dan memperlancar pencernaan. Saat berjalan kaki badan bergerak ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib.

Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

12. Mencegah osteoporosis

Tubuh membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu minimal 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.

Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali