Jakarta, Gempita.co – Komitmen Presiden Joko Widodo mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi nasional sebagai upaya mengakhiri pandemi COVID-19 mendapatkan pujian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Indonesia menjadi salah satu negara dengan program vaksinasi sukses,” kata Immunization Officer WHO Indonesia Olivi Silalahi dalam Dialog Produktif KPCPEN dan FMB9 yang dilaksanakan secara daring, Selasa.
Olivi menyebut Indonesia berada pada urutan kedua negara terbanyak penduduknya yang sudah mendapat vaksinasi COVID-19.
“Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi COVID-19. Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia, Prof Pratiwi Pudjilestari Sudarmono mengatakan kendala yang dihadapi di lapangan karena penyampaian informasi.
Menurut Pratiwi, kelompok masyarakat demikian lebih sering menerima efek samping vaksin yang dianggap menakutkan.
“Untuk itu kita bisa berikan penerangan. Bagaimana vaksin bekerja, bagaimana vaksin efektif menghambat infeksi dan juga mencegah transmisi yang akhirnya mengurangi jumlah pasien,” katanya.
Selain soal komunikasi, lanjutnya, sukses program gerakan vaksinasi nasional juga bergantung pada ketersediaan dan distribusi vaksin agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama untuk memenuhi target 1 juta vaksinasi per hari.
“Kekurangannya tentunya impor yang sudah jadi dari Astrazeneca, juga tambahan dari program Vaksin Gotong Royong dari Sinopharm,” kata Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan Bio Farma Mahsum Muhammadi.
Saat ini, Indonesia telah mendapat pasokan 11,7 juta vaksin tambahan untuk vaksinasi tahap ke-2.
Menurut Kementerian Kesehatan, pemerintah tahun ini menargetkan pengamanan 340,5 juta dosis vaksin dari lima merek, yakni Sinovac (125,5 juta), AstraZeneca (59 juta), Covax (54 juta), Novavax (52 juta), dan Pfizer (50 juta).
Sampai kuartal I-2022, diharapkan ada tambahan 86,3 juta dosis vaksin dari kelima produsen tersebut. Dengan demikian, pada periode tersebut diharapkan terkumpul 426,8 juta dosis vaksin untuk diberikan kepada 260 juta penduduk Indonesia.