Jakarta, Gempita.co – Angka kasus baru COVID-19 Indonesia sekilas memang tampak turun, yang tadinya 50 ribuan kini berada di angka 30-40 ribu. Ini kemungkinan terjadi karena jumlah tes yang dilakukan juga berkurang.
Ahli kesehatan paru-paru sekaligus mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Wilayah Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengatakan yang terjadi justru sebaliknya. Angka kasus baru COVID-19 Indonesia sekilas memang tampak turun, tapi ini kemungkinan terjadi karena jumlah tes yang dilakukan juga berkurang.
Prof Tjandra memberi contoh perbandingan yang dilihat dari tingkat angka positif atau positivity rate harian. Di awal pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli 2021, tingkat kasus positif berada di angka 26,05 persen dengan kasus harian mencapai 27.913 dari 110.983 spesimen yang diperiksa. Sementara pada Selasa (20/7/2021), tingkat kasus positifnya adalah 38,20 persen dengan kasus positif mencapai 38.325 dari 179.275 spesimen yang diperiksa.
“Jadi jelas belum turun. Hari ini lebih tinggi dari awal PPKM darurat, baik secara angka mutlak maupun proporsi dibandingkan hari pertama,” kata Prof Tjandra dalam pesan yang dikutip dari Detik.com.