Jakarta, Gempita.co – Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, gejala corona varian delta plus yang diberi nama AY.4.2 telah menyebar di Inggris, dan juga terdeteksi di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.
“Gejalanya semua varian hampir sama cuma seperti delta atau kappa atau delta plus ini karena kemungkinan ya gejalanya lebih jelas,” kata Dicky seperti mengutip CNN, Kamis (21/10/2021). Menurutnya, gejala corona varian delta plus kemungkinan tidak berbeda dengan varian lain Covid-19 yang lebih dulu terdeteksi.
Namun, gejala umum yang timbul, misalnya batuk dan pilek, pada varian delta plus disebut terlihat lebih jelas dan intensitas waktunya lebih lama. Corona varian delta plus ini disebut dapat membuat pasien menderita gejala dengan intensitas waktu yang lebih lama.
“Demam batuknya mungkin bisa lebih lama, tidak berhenti-berhenti. Manifestasi gejala klinisnya lebih jelas tapi memang tidak berbeda dengan varian lainnya. Hanya lebih jelas. Kemungkinan Delta Plus seperti itu,” kata dia.
Diketahui, Mantan komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) Scott Gottlieb telah menyerukan penelitian mendesak soal mutasi varian Delta Plus di Inggris. Dia menyerukannya seiring kenaikan kasus Covid-19 harian Inggris saat ini.
“Kami membutuhkan penelitian mendesak untuk mengetahui apakah Delta Plus ini lebih menular, serta memiliki penghindaran kekebalan parsial,” kata Gottlieb, seperti mengutip Healthline.
AY.4 menjadi mutasi varian Delta yang dominan di Inggris, menurut laporan 15 Oktober dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris. Di AS, varian AY-alias varian Delta-didaftarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sebagai varian yang menjadi perhatian.
Terdapat bukti bahwa varian ini mungkin lebih menular dan menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada SARS-CoV-2 asli (virus yang menyebabkan Covid-19). Mereka juga mungkin lebih mampu menghindari perlindungan dari vaksin dan perawatan yang ada.
Seperti yang disampaikan oleh Gottlieb, tidak ada banyak informasi di luar sana tentang varian delta plus saat ini. Kendati demikian, sejauh ini belum ada studi yang berkaitan varian delta plus ini.