Kemendikbudristek Diminta Hapus Diksar Menwa di Semua Kampus

Jakarta, Gempita.co – Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta pemerintah membekukan kegiatan pendidikan dasar (diksar) resimen mahasiswa (Menwa) di semua kampus.

Permintaan itu disampaikan Syaiful Huda seiring dengan banyaknya korban meninggal gara-gara kegiatan tersebut. Dia menyarankan Kemendikbud segera melakukan intervensi terhadap setiap kegiatan mereka, apalagi di ruang terbuka.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pada 2020, tak ada korban meninggal dalam diksar Menwa di kampus. Huda menilai hal itu karena situasi pandemi Covid-19.

Namun, selama tiga bulan terakhir sejak Oktober, tercatat tiga mahasiswa tewas dalam kegiatan diksar Menwa.

Korban meninggal adalah Fuaziah Nabila alias Lala dari UPNVJ, ada Nailah Khalisah dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Gilang Efendi Saputra dari Universitas Negeri Surakarta (UNS).

“Kemendikbudristek, baiknya melakukan moratorium sementara kegiatan Diksar Menwa di seluruh kampus di Indonesia. Sembari dilakukan evaluasi baik terkait materi, kualifikasi trainer, hingga supporting system pelaksanaan Diksar Menwa yang memang menguras fisik,” kata Syaiful Huda di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Huda menyorot kegiatan tersebut yang tak sekali memakan korban. Misalnya, pada 2015, kata Huda, mahasiswi UGM Piky Puspitasari tewas di hari kedua Diksar karena kelelahan.

Kejadian serupa kembali terulang pada 2019, saat Muhammad Akbar dari Universitas Taman Siswa Palembang meninggal. Hal itu menjadi catatan hitam menwa sebagai ormawa yang sangat mengerikan.

“Kenapa harus Kemendikbud Ristek yang turun tangan karena kasus jatuhnya korban nyawa dalam Diksar Menwa ini terjadi acak di berbagai kampus di Indonesia, sehingga harus ada evaluasi terpadu yang dikoordinir oleh Kemendikbudristek,” kata Syaiful Huda seperti dikutip dari Times Indonesia.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali