Jakarta, Gempita.co – Briket arang
bahan bakar alternatif, meskipun kurang diminati di pasar lokal, namun berhasil menembus ekspor ke Timur Tengah.
Pengusaha briket arang tersebut adalah Budi Santoso. Jerih payahnya untuk menekuni usahanya tersebut kini telah memukan jalan yang lapang, terutama dalam hal pemasaran.
“Untuk dalam negeri, briket arang ini masih belum diminati dan selama ini produk saya ya kirim ke luar negeri,” kata Budi Santoso, Jumat (10/12/2021), dikutip dari Times Indonesia.
Budi mengaku mulai merintis usahanya sekitar 4 tahun yang lalu, awalnya hanya membuat arang kayu biasa. Kemudian dia mendapat saran dari beberapa teman agar mengembangkan usahanya ke pembuatan briket arang.
“Saya memulai usaha arang kayu sekitar 3-4 tahun yang lalu, kemudian untuk briket arang kayu ini baru sekitar 2 tahun yang lalu,” tuturnya.
Sebelum mulai memproduksi briket arang, Budi mengaku lebih dulu menimba ilmu ke Pati, Jawa Tengah. Kini usaha budi telah berkembang dan mampu memperkerjakan warga sekitar.
Setiap bulan, Budi mempu mengirim briket arang sebanyak 2 kontainer ke negara-negara Timur Tengah, seperti Lebanon, Qatar dan lainnya.
“Alhamdulillah bisa membantu warga sekitar dan sebenarnya masih sangat bisa untuk ditingkatkan,” katanya.
Meski demikian, usaha yang ditekuni Budi bukanlah tanpa tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah mahalnya biaya pengiriman melalui kapal ke luar negeri. Dengan mahalnya biaya pengiriman, dia harus menyesuaikan dengan harga briket produksinya.
“Saya juga berharap ada pembinaan kepada kami dari pemerintah terkait usaha yang kami geluti ini agar kami bisa terus berkembang lebih maju lagi,” ucap Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, M. Zamroni, mengaku bahwa pihaknya akan memberi pembinaan lebih lanjut terkait pasar-pasar yang potensial dan membawa produk-produk ini dalam kesempatan yang lebih luas.
“Hari ini saja briket arang kayu ini ekspor 2 kontainer ke Timur Tengah, yang membuat kita bangga karena produk kita ternyata laris dan laku serta dikenal di luar negeri. Kita akan terus mendorong usaha-usaha kecil untuk lebih dikenal dan membawa produk-produk ini untuk kami kenalkan agar memiliki pasar yang lebih luas,” kata Zamroni.