BPBD: Banjir dan Longsor di Bogor, Seorang Warga Tewas dan 4 Jembatan Putus

Gempita.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan Banjir bandang menerjang beberapa desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mengakibatkan puluhan rumah warga terdampak dan satu orang dinyatakan meninggal serta seorang lainnya masih dalam pencarian.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam penjelasan tertulis Kamis (23/6) ini mengemukakan banjir di dua daerah terpisah terjadi Rabu kemarin.

Berdasarkan laporan terkini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, jazad korban ditemukan oleh tim evakuasi gabungan dalam kondisi tertindih material, setelah diduga terseret arus banjir bandang. Sedangkan satu warga yang masih dinyatakan hilang hingga saat ini masih dalam pencarian.

Sedikitnya ada 20 KK di Kecamatan Pamijahan terdampak dan 52 KK/172 jiwa terpaksa harus mengungsi. Bencana banjir bandang dan tanah longsor itu juga menyebabkan 18 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak ringan dan 4 jembatan putus.

Hasil laporan visual dari lapangan menunjukkan bahwa tim gabungan harus berupaya melewati lereng sungai yang mengalami longsor untuk mencapai titik lokasi permukiman warga terdampak. Sulitnya medan yang dilalui menjadi kendala dalam proses evakuasi dan kaji cepat.

Masih di wilayah Bogor, banjir juga melanda Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang. Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi yang cukup lama mengguyur wilayah tersebut dan mengakibatkan Sungai Cisarua meluap.

BPBD Bogor melaporkan sebanyak 602 KK/2.407 jiwa terdampak dan tiga orang warga mengalami luka ringan setelah sempat terseret arus banjir bandang. Sedikitnya ada 5 KK/20 jiwa yang terpaksa mengungsi ketempat kerabat dekat.

Tercatat kurang lebih 600 unit rumah terdampak, 1 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, akses jalan desa penghubung antara RT 01, 02, 03, 04 dan 06 terputus dan satu gedung pesantren Al-Insyiro terdampak.

Sumber: BPBD

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali