Gempita.co-Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono menyambut baik kesiapan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan siap apabila dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2024 mendatang.
“Kalau ya namanya kader harus siap ketika partai memberikan mandat,” kata Gembong kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Nama Gibran bersama empat kader lainnya masuk dalam radar PDI Perjuangan untuk Pilkada 2024 nanti. Selain Gibran ada nama Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Menteri PAN RB Azwar Annas dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi.
Keempat nama di atas merupakan kader PDI Perjuangan yang pernah merasakan memimpin wilayah di Indonesia sebagai Kepala Daerah. Tetapi, lanjut Gembong, keputusan untuk menunjuj siapa yang bakal dicalonkan tentunya harus berdasarkan izin Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Kesiapan itu kan ujungnya yg menetapkan DPP Partai,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan peluang Wali Kota Solo Gibran maju Pilgub Jakarta tampaknya besar.
Bagi Gibran tampaknya tidak sulit untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Selain hubungannya dengan Megawati cukup baik, faktor sang ayah akan memuluskannya mendapat tiket cagub Jakarta.
“Meskipun elektabilitas Gibran di DKi Jakarta saat ini masih kecil, namun peluang meningkatkannya masih terbuka. Setidaknya Gibran masih bisa menggunakan jaringan yang dibentuk ayahnya saat maju Pilgub DKI Jakarta,” ujarnya saat dihubungi.
Bahkan Gibran masih terbuka menggunakan relawan ayahnya saat Pilpres 2019. Jaringan relawan ayahnya cukup kuat dan militan untuk mengerek elektabilitas Gibran. Jadi, peluang Gibran menang tetap terbuka selama ia dapat mengoptimalkan jaringan dan relawan sang ayah. Kekuatan itu akan ditopang oleh mesin partai PDIP yang juga terkenal militan.
“Peluang menang semakin terbuka kalau Gibran punya prestasi monumental selama memimpin Solo. Prestasi itu diperlukan untuk meyakinkan pemilih Jakarta kelayakannya menjadi Gubernur Jakarta,” pungkasnya.