Ridwan Kamil Keceplosan Ingin Jadi Gubernur DKI Jakarta

Gempita.co-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil keceplosan menjadi Gubernur DKI Jakarta di depan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Hal ini terjadi saat keduanya menandatangani kesepakatan Mass Rapid Transit (MRT) Timur-Barat (MRT East-West/Cikarang-Jakarta-Balaraja) Phase 1-Stage 1 (Tomang-Medan Satria).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Nanti juni saya jadi Gubernur DKI, eehh Jakarta, ehh Jawa Barat. Saya Gubernur Jawa Barat, pak Heru Gubernur DKI yang akan meresmikan. Jadi lama sekali. belum sarapan pak heru hehehe. Mata saya ke pak heru terus, jadi di otak saya DKI DKI DKI. Mohon maaf pak. tandanya saya sangat menghormati pak Heru. top of mind saya pak Heru hari ini. Wa istri saya, belum saya balas,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, kemarin.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengaku antusias dalam pembangunan MRT Jakarta Timur Barat ini. Sebab, ucapnya, tugas pemimpjn itu adalah memberikan sense of hope. Meski MRT Jakarta Timur Barat yang akan menghubungkan Bekasi hingga Tangerang ini belum dibangun, tapi barang itu yakin ada pada saatnya nanti.

“Oleh karena itu, melihat pembangunan ini tidak bisa berbasis wilayah politik admistrasi, satu pergerakan orang tak bisa dibatasi oleh politik administrasi. Berapa orang pak heru yang ke Jakarta tiap hari? Itu tuh, seperempat juta warga kota Bekasi mencari nafkah di DKI. Depok lebih banyak lagi yang saya tau. di Depok tinggalnya, kerjanya di DKI. jadi kami sangat terbantu,” katanya.

Sebelumnya, Emil yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar mengaku tidak minat untuk menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Namun ternyata, Ridwan Kamil tengah membidik posisi Gubernur DKI Jakarta.

“Kalau saya lanjut jadi Gubernur Jawa Barat, itu masih zona nyaman. Surveinya di atas 70 persen. Artinya, survei saya bagus karena kerja. Empat tahun, saya dapat penghargaan 480. Ini menunjukkan ada 480 perubahan. Opsi dua, (ke) Jakarta misalnya,” ujar Ridwan Kamil dalam akun youtube Abraham Samad Speak UP, dikutip Rabu (8/2/2023).

Diakuinya, pada periode satu menjadi Kepala Daerah di Jawa Barat masih dimungkinkan untuk dilanjutkan jadi Gubernur DKI Jakarta untuk periode keduanya. Sehingga, ucapnya, untuk mengabdi ke Indonesia itu tidak mesti menjadi Presiden.

“Karena sudah masuk ke Golkar, Partai pasti sudah punya hitungan. Kalau Partai sudah memerintahkan, kan nggak bisa menolak. Pak Airlangga kan nggak bisa menolak (jadi Capres), karena Munas sudah menyatakan Capres Golkar adalah pak Airlangga,” katanya.

Untuk itu, tegasnya, Ridwan Kamil akan mengikuti pada keputusan Partai Golkar sejak dirinya resmi menjadi kader Partai Golkar. Terlebih, tegasnya, Golkar telah menugaskan dirinya untuk melakukan penggalangan pemilih sebanyak-banyaknya bagi Partai Golkar, terutama dari generasi milenial maupun generasi Z.

“Saya memahami, Gen Z itu lagi butuh politik yang make sense ke mereka. Makanya, medium mereka HP. Jadi, saran saya pada semua caleg-caleg, kampanyenya di HP saja kalau mau mengambil hati mereka, tapi nggak bisa dengan pencitraan, tunjukkan dengan prestasi,” tegasnya.

Diakuinya, dorongan untuk menjadi Capres maupun Cawapres terus bergulir. Apalagi, mantan wali Kota Bandung tersebut mendapatkan jabatan strategis di tubuh partai berlambang pohon beringin.

Pria yang akrab disapa Kang EmilĀ itu mengaku akan tetap tunduk dan patuh terhadap keputusan yang diambil Partai Golkar, termasuk menjalankan tugas dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali