Menlu Rusia: Drone Ukraina Gagal Bunuh Presiden Putin!

Gempita.co – Serangan drone atau 1 tanpa awak  ke wilayah Kremlin pada 3 Mei lalu murni rencana dari Ukraina, tanpa koordinasi dari negara Barat.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin merasa serangan itu merupakan rencana pembunuhan berencana Ukraina kepada presidennya, Vladimir Putin.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Pada 3 Mei, kami menyaksikan serangan teroris lain yang dilakukan oleh rezim Kiev. Faktanya, ini adalah percobaan pembunuhan terhadap presiden Rusia,” ujarnya dilansir dari Kantor Berita Rusia TASS dikutip melalui bisniscom, Sabtu (27/5/2023).

Dia menambahkan, Kremlin merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO. Oleh sebab itu, dia merasa Ukraina tak menghargai norma, hukum, serta moral internasional.

Galuzin mengaku bingung dengan sikap negara-negara Barat seakan menahan diri untuk tidak mengutuk serangan Ukraina itu.

“Namun, tidak satu pun dari mereka yang secara terbuka mengutuk serangan teror ini. Organisasi internasional terkait juga tetap bungkam,” ucapnya.

Di sisi lain, Galuzin memuji China. Tak seperti negara-negara Barat, lanjutnya, China mencoba mengajak Ukraina berunding untuk menyelesaikan perangnya dengan Rusia.

Tak hanya itu, China juga berani bersikap tegas atas serang Ukraina yang dianggap melanggar hukum internasional.

“[China] pada dasarnya mengutuk serangan teror di Kremlin oleh rezim Zelensky,” ungkap Galuzin.

Dia mengatakan, China memang tak teralu frontal menentang serangan Ukraina namun dalam perbincangan dengan Rusia sikap mereka jelas.

“Banyak dari mereka [China] yang waspada berbicara di depan umum, menentang pendekatan Barat. Tetapi dalam kontak informal, mereka memberi tahu kami bahwa mereka terkejut dengan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Kiev dan perilakunya yang sembrono dan berbahaya,” tutup Galuzin.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali