Jakarta, Gempita.co – Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) siap merencanakan misi perjalanan ke Venus. Administrator NASA Jim Bridenstine bahkan menyebut ‘planet cinta’ itu sebagai ‘satu perhentian’ dalam pencarian kehidupan (di luar Bumi).
“Hari ini, kita berada di titik puncak penemuan menakjubkan yang bisa memberi tahu kita lebih banyak tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi,” kata dia dalam pernyataan, seperti dinukil dari Fox News, Rabu (16/9) waktu setempat.
Bridenstine menambahkan, astrobiologi yang mencakup pencarian kehidupan di tempat lain merupakan prioritas utama di NASA.
Ia mengutip penelitian baru dari tim astronom internasional yang mengungkapkan penemuan molekul langka bernama fosfin di gumpalan awan yang menyelimuti Venus.
Para ilmuwan mencatat bahwa, di bumi, gas hanya dibuat secara industrial atau oleh mikroba yang berkembang di lingkungan bebas oksigen.
Hasil penelitian yang diketuai oleh Profesor Jane Greaves dari Universitas Cardiff di Inggris, diumumkan oleh Royal Astronomical Society dan diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
Bridenstine menggambarkan penemuan itu sebagai ‘sesuatu yang menarik’. Meyakini bahwa temuan itu akan mengarah pada biosignatures.
“Seperti biasa dalam sains, semakin banyak kita belajar, semakin banyak pertanyaan muncul,” jelasnya. “Ini adalah siklus penemuan yang baik, termasuk penemuan tanda-tanda biologis potensial di dunia lain.”
Direktur NASA itu mengungkapkan, terdapat empat misi yang kini sedang dipertimbangkan. Seleksi ketat akan berakhir dengan dua misi pilihan Discovery yang akan ditentukan pada 2021.
“Di antaranya misi astrobiologi ke bulan-nya Neptunus, Triton dan misi geologi ke benda planet paling vulkanik aktif di tata surya, bulan-nya Jupiter bernama Io,” terangnya.
Dua misi lain yang sedang dipertimbangkan adalah ke Venus. Satu fokus pada pemahaman atmosfernya dan yang lainnya difokuskan pada pemahaman sejarah geologi planet itu.
Menurut Bridenstine, NASA juga bermitra dengan Eropa dalam misi Venus lain yang diusulkan, disebut EnVision.