Agar Kuat dan Berdaya Saing, Koperasi Harus Lakukan Inovasi Transformasi Digital

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmnekop UKM) Prof. Rully Indrawan / foto: Ist

Jakarta, Gempita.co – Koperasi bisa hidup dan tetap ada hingga saat ini, karena mampu beradaptasi dengan perubahan yang kian cepat. Kondisi saat pandemi Covid-19 seperti, koperasi didorong untuk lebih cepat dalam menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi terkini, melalui transformasi digital.

“Mengapa koperasi bisa hidup dan tetap ada di kehidupan masyarakat, karena koperasi mampu beradaptasi dengan perubahan pada lingkungan strategisnya. Saat ini kita “dipaksa” oleh pandemi, untuk menyesuaikan lebih cepat dan progresif, ” kara Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Sesmnekop UKM) Prof. Rully Indrawan,  dalam webinar Sosialisasi Program Inovasi dan Transformasi Digital, di Jakarta, Senin (5/10).

Bacaan Lainnya

Menurut Rully, Koperasi  harus melakukan transformasi, melalui layanan digital, terutama  dalan melayani anggota hingga berhubungan dengan mitra bisnis.  Karenan layanan digital menjadi alternatif satu-satunya untuk mewujudkan koperasi yang kuat dan memiliki daya saing koperasi.

“Digital layanan bagi para mitra dan anggota harus memiliki karakter yang berbeda. Karena layanan bagi anggota harus mampu menyajikan tingkat partisipasi anggota,” kata Rully, yang didampingi Staf Khusus Menkop UKM Fiki C Satari, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Thesabrata.

Rully mengakui upaya tersebut bukan hal yang mudah diterapkan karena kondisi koperasi maupun anggota antar daerah memiliki variasi yang tajam.  Namun dengan semangat kebersamaan kita bisa saling sharing baik dari sisi teknis maupun implementasi. Pemerintah bisa menjadi mediator dan fasilitator yang menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah dengan melakukan transformasi digital serta inovasi di lingkungan koperasi.

Kebersamaan dan sharing informasi menjadi mudah saat ini karena lagi2 karena dukungan teknologi informasi. “Pertemuan seperti ini mustahil dimasa lalu. Pertemuan dengan zoom youtube sekarang sederhana dan mudah. Kesimpulannya, koperasi harus hidup dengan kesadaran di lingkungan yang cepat berubah. Transformasi digital harus dilakukan suka dan tidak suka. Inovasi menjadi sangat penting. Koperasi harus jadi bagian penting perjalanan sejarah,” ujarnya.

Rully menambahkabn Kemenkop UKM akan mengakomodasi kebutuhan dan mendukung koperasi. Apalagi dalam Undang- Undang Cipta Kerja, koperasi masuk dalam klaster UMKM yang ditugasi untuk turut mendinamisasi usaha2 yang dilakukan oleh masyarakat.

Karenanya Rully berharap hal tersebut dapat memotivasi dan memberikan inspirasi yang berbeda dibanding di masa lalu yaitu membuat koperasi kuat dan berdaya saing dengan dukungan pemetintah yang bernuansa pemberdayaan”, tambahnya.

Sementara itu, Staf Khusus MenkopUKM Fiki C Satari mengatakan, koperasi di Indonesia harus bertransformasi dengan perubahan zaman. Menurutnya perubahan harus dimulai hari ini, untuk menjadi bagian dari sejarah.

“Kita perlukan sebuah gerakan. Ingin pastikan menjadi bagian sejarah hari ini dan akan datang. Bagian yang diingat penerus mendatang. Kalau bukan hari ini kapan lagi. Bagaimana koperasi kita perubahan zaman. Yang menjadi abadi adalah perubahan,” tandas Fiki.

Pos terkait