Jakarta, Gempita.co – Pemerintah meyakini ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja yang sudah berlangsung sejak Selasa , (6/10/2020) sampai hari ini, Kamis (8/10/2020).
“Sebetulnya pemerintah tahu siapa behind (di balik) demo itu. Kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga pun meyakini, mobilisasi aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah dirancang dengan rapi, bahkan sebelum UU Cipta Kerja disahkan di DPR.
“Dan dimobilisasinya itu sebelum undang-undang diketok dan jadwalnya sudah dibuat tanggalnya. Jadi kita harus melihat secara objektif bahwa ini memang ada gerakan dari mereka di balik layar yang memang ingin mendapatkan perhatian,” tutur Airlangga.
Namun, Ketua Umum Partai Golkar itu tidak menyebutkan pihak yang ia tuding tersebut. Tudingan yang kerap dilemparkan oleh pemerintah itu membuat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersuara. Ia membantah keras demo besar-besaran selama ini ada yang mengongkosi.
“Mereka terpanggil semua karena nasib masa depan mereka termasuk kita itu 30-40 tahun tergadaikan kontrak seumur hidup, outsourcing seumur hidup, rezim upah murah dengan hilangnya UMSK (Upah Minimum Sektor Kabupaten). Itu kira-kira tentang masa depan,” ujar Said Iqbal. Ia menegaskan tidak ada yang menunggangi aksi buruh dan mahasiswa.