Al-Azhar Kutuk Pembakaran Alquran, Boikot Produk Belanda dan Swedia!

Gempita.co – Seruan boikot produk-produk buatan Swedia dan Belanda dilontarkan Universitas Al-Azhar.

Hal tersebut berkaitan dengan tindakan, Rasmus Paludan, ketua partai sayap kanan garis keras Denmark yang juga memiliki kewarganegaraan Swedia membakar salinan Alquran di dekat kedutaan Turki di Stockholm di tengah pengamanan ketat polisi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Tindakan Paludan ini dikutuk keras oleh umat Islam dan negara-negara Muslim, dan pemerintah Swedia juga dikritik karena tidak mencegah tindakan provokatif tersebut.

Universitas Al-Azhar Mesir pada Selasa (24/1/2023) malam menyerukan supaya negara-negara Muslim dan umat Islam memboikot produk buatan Swedia dan Belanda atas aksi penistaan penodaan Al-Qur’an baru-baru ini.

Al-Azhar mengumumkan bahwa produk buatan Belanda dan Swedia harus diboikot oleh umat Islam, karena kedua negara ini membiarkan aksi penistaan Al Quran atas nama kebebasan berbicara dan berekspresi.

Seruan boikot ini muncul setelah Al-Qur’an dibakar di Belanda dan Swedia dalam tindakan aksi penistaan yang terjadi di kedua negara Eropa ini.

Republik Islam Iran, Turki, Mesir, UEA, Al-Azhar Mesir, Majelis Cendekiawan Muslim Dunia, Qatar, Arab Saudi, Indonesia, Yordania, Maghreb, Organisasi Kerjasama Islam, Dewan Kerja Sama Teluk Persia, Gerakan Ansarullah Yaman, Hizbullah Lebanon, Gerakan Hamas dan Jihad Islam Palestina adalah deretan negara dan lembaga yang mengambil sikap menentang tindakan ofensif ini dan mengutuknya

Tidak hanya itu, mereka juga menuntut agar insiden serupa tidak terulang lagi, dan menghukum para pelakunya, dan memperingatkan tentang penyebaran tindakan yang menyebabkan penghinaan terhadap agama dan eskalasi kekerasan yang diakibatkannya.

Sumber: parstoday

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali