Alamak, Sudah Marah-marah Ternyata Emak-emak Penerima Bansos Salah Informasi

Emak Sari, warga Cimone yang protes soal bansos sembako/tangkapan layar

Tangerang, Gempita.co – Video Emak-emak yang marah-marah saat menerima bantuan sosial (bansos) di Cimone Tangerang viral di media sosia;.

Dalam video tersebut mereka pun menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka menanyakan kebenaran bantuan sosial yang telah diterimanya.

Bacaan Lainnya

“Saya cuma dapat beras seliter dan 2 bungkus indomie,” ujar Sari, seorang ibu berdaster merah tampak emosional dalam video tersebut.

Sementara rekannya yang bernama Nurhayati pun turut berbicara dan prihatin atas kejadian ini.

“Pak Jokowi itu orang baik, enggak mungkin ngasih bantuan hanya seperti ini,” ucap Nurhayati.

Emosi Sari makin menjadi-jadi. Ia menggemgam butiran beras tampak mengeluarkan kekecewaannya.

“Beras seliter ini buat makan berapa hari? Apa harus saya bubur satu butir satu butir. Saya sudah nunggu bantuan berbulan-bulan tapi dapatnya cuma begini,” kata Sari.

“Suami saya sudah tidak kerja. Kami mau pulang kampung tidak boleh. Kita ngontrak. Orang kecil, tapi kenapa dapat bantuannya seperti ini,” sambungnya.

Bukan Bansos Pemerintah

Setelah ditelusuri fakta terkait video itu, ternyata Emak-emak itu salah mengartikan bansos yang diterimanya. Bansos yang mereka terima bukan berasal dari pemerintah.

“Mereka salah informasi, bantuan itu bukan dari pemerintah. Tapi dari lumbung RW yang memberikan bantuan kepada warganya,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Suli Rosadi, saat dikonfirmasi, Senin (11/5/2020).

Suli mengatakan, pemerintah pusat dan Pemprov Banten telah memberikan bansos secara bertahap kepada warga Tangerang. Bansos Pemprov Banten berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebebas Rp.600 ribu dan paket sembako.

Minta Maaf

Atas kesalahan informasi, Emak Sari pun meminta maaf melalui videonya.

“Saya minta maaf atas ketidak tahuaan saya. Saya enggak tahu kalau ini bukan dari pemerintah, tapi dari lumbung RW,” kata Sari di video tersebut.

“Kalau saya memang tidak dapat bantuan, prihatin saja dengan nasib teman. Saya juga bingung masa Pak Jokowi memberikan bantuan hanya seperti itu. Ini cuma ketidak tahuan kami. Saya minta maaf kepada RT, RW, Lurah dan Camat. Ini sikap emosional sesaat saja,” papar Nurhayati menimpali.

Pos terkait