Alhamdulilah, Kasus Aktif COVID-19 Secara Nasional Mulai Menurun

Dari aspek gender, 60 persen pasien positif COVID-19 merupakan laki-laki, karena kaum Adam lebih rentan terkena virus Corona dibanding perempuan.(Foto: BNPB)

GEMPITA.CO- Perkembangan kasus aktif di tingkat nasional saat ini berada di angka 12%. Target pemerintah ialah menurunkan angka kasus aktif dengan meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 dan menghindari angka kematian.

Saat ini jika dilihat kabupaten/kota, sebagian besar hanya memiliki 11 – 100 kasus aktif. Secara persentasenya sebesar 47,7% atau 260 dari 514 kabupaten/kota.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Bahkan sebesar 5,3% atau 28 kabupaten/kota tidak memiliki kasus aktif COVID-19 sama sekali. Hal ini merupakan perkembangan yang cukup baik dan patut diapresiasi.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/2/2021) menekankan, yang perlu menjadi perhatian bahwa masih terdapat 33,1% atau 161 kabupaten/kota yang memiliki 101 – 1000 kasus aktif. Bahkan terdapat 14% atau 65 kabupaten/kota yang memiliki lebih dari 1000 kasus aktif.

Adapun 20 kabupaten/kota dengan kasus aktif tertinggi yakni Kota Surakarta (7.534), Kota Depok (7.096), Kota Denpasar (6.210), Jakarta Timur (4.367), Jakarta Selatan (4.238). Kota lainnya seperti Bekasi (4.165), Bogor (3.705), Kota Jayapura (3.616), Badung (3.516) dan Kota Bekasi (3.386).

Wiku menghimbau kabupaten/kota yang masuk 65 daerah dengan kasus aktif tertinggi, agar serius dalam penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.

“Upayakan meningkatkan angka kesembuhan dan mencegah kematian pasien COVID-19. Sehingga kasus aktif tingkat nasional dapat berkurang,” kata Prof Wiku Adisasmito.

Wiku meminta agar semua pihak memahami bahwa meskipun kasus aktif tingkat nasional menurun, tetapi masih terdapat kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif yang tinggi.

“Dibutuhkan gotong royong dan saling bahu membahu, antara seluruh unsur yang terlibat agar dapat mengefektifkan upaya penanganan COVID-19,” lanjut Wiku.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali