Kota Tangerang dan Tangsel Kleim Keluar dari Zona Risiko Tinggi Penyebaran Corona

PSBB Kota Tangerang

GEMPITA.CO– Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengapresiasi Pemda, TNI/ Polri dan masyarakat atas upaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Banten.

Meskipun setiap harinya masih terdapat kasus baru, namun tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Banten mencapai 88,1 persen dan angka kematian 2,8 persen.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menunjukkan bahwa kasus konfirmasi sampai dengan hari Rabu (24/2/2021) kemarin di Provinsi Banten sebanyak 35.106 kasus,” kata Andika saat rakor bersama Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, kemarin.

Selain Panglima Kodam, hadir dalam rapat itu juga Komandan Korem 064 Maulana Yusuf Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko dan Wakil Kapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari.

Andika melanjutkan, hasil dari kerja keras itu akhirnya seluruh wilayah kabupaten/ kota di Banten keluar dari zona risiko tinggi penularan Covid-19.

“Sebelumnya Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masuk kategori zona risiko tinggi, tapi sekarang alhamdulillah sudah menurun,” ujarnya.

Adapun ketersediaan tempat tidur ruang ICU dan isolasi Covid-19 di Provinsi Banten, lanjutnya, data per 21 Februari 2021 menyebutkan ketersediaan ruang ICU sebanyak 249 dengan rincian 216 terisi atau 87 persen dan 33 ruang ICU atau sekitar 13 persen yang tersedia.

“Sedangkan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 3.191 terpakai sebanyak 2.333 atau sekitar 70 persen dan sebanyak 968 atau 30 persen ketersediaannya,” ucapnya.

Terkait dengan penerapan PPKM Mikro di wilayah Banten, Andika menjelaskan, data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten sampai dengan Desember 2020 telah terbentuk 1.238 Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 di empat Kabupaten di Banten, dengan jumlah relawan sebanyak 37.626 orang.

“Adapun kegiatan yang dilakukan relawan desa ini di antaranya pendirian pos di 1.024 desa, pendirian tempat isolasi di 318 desa, sosialisasi Hidup Sehat/ Lawan Covid-19 di 1.238 desa dan penyediaan tempat cuci tangan di tempat publik di 1.238 desa” jelasnya

Berikutnya, lanjut Andika, penyemprotan disinfektan di 1.173 desa, pendataan pemudik/ pendatang di 1.110 desa, pendataan masyarakat rentan sakit di 1.124 desa dan pengadaan masker bagi warga di 1.136 desa.

“Adapun untuk dukungan alokasi anggarannya itu berasal dari APBDesa yang bersumber dari Dana Desa (APBN) Tahun 2021,” kata Andika.

Sementara itu, dalam sambutannya, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, TNI/ Polri berupaya keras menekan tingginya penularan Covid-19 hingga tingkat RT/ RW dengan mengoptimalkan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Babinsa dan Bhabinkamtibmas perlu berkolaborasi dengan unsur tenaga kesehatan maupun unsur terkait lainnya dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Kodam III Siliwangi,” ujarnya.

Menurutnya, para Babinsa, Bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan perlu langsung terjun ke lapangan untuk membantu mempercepat pelaksanaan program vaksinasi dan menegakkan disiplin masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan.

“Intinya TNI dan Polri siap all out mengamankan kebijakan pemerintah, dan alhamdulillah Pemda di wilayah Kodam III termasuk Banten juga saya kira sangat kooperatif,” tegasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali