Brebes, Gempita.co – Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Kabupaten Brebes cukup tinggi. Tercatat hingga Juli 2020 sudah mencapai 32 orang. Bila dibandingkan sampai akhir Desember 2019 hanya mencapai 37 orang.
Jumlah tersebut tergolong paling banyak se-Jawa Tengah dari segi jumlah orang. Sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih kepada para ibu yang melahirkan.
“Kita harus mencari titik penyebab utama AKI di Brebes terus bertambah. Evaluasi dengan cermat penyebab meningkatnya jumlah AKI dan segera lakukan solusi penanganan secepatnya,” kata Bupati Brebes, Idza Priyanti, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Penekanan dan Pengurangan AKI di Brebes, di Aula Dinas Kesehatan Kab Brebes, Selasa (21/7).
Dirinya berharap peserta Rakor bisa merumuskan dan melakukan tindakan kongkrit dan lebih serius.
“Ibu hamil, harus benar benar terdata, termasuk ibu hamil dengan resiko tinggi harus mendapatkan ekstra pengawasan dan perhatian dari petugas kesehatan. Perhatikan juga, alat transportasi dan alat penunjang pelayanan lainnya,” pesan Idza.
“Semua harus benar-benar disiapkan dengan matang, sampai penanganan Ibu melahirkan berjalan lancar dan resiko kematian bisa diminimalisir,” sambungnya.
Pihaknya juga mengintruksikan Kepala Dinas Kesehatan dr Sartono untuk turun ke bawah guna mengatur dan mengarahkan jajarannya hingga ke tingkat Puskesmas.
“Lakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam hal persalinan semaksimal mungkin. Sehingga harapannya, kedepan tidak ada lagi ibu melahirkan yang meninggal dunia,” harap Idza.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr Sartono, menjelaskan, peningkatan AKI di Kabupaten Brebes terjadi karena tingginya angka kehamilan. Untuk itu perlu adanya penguatan program Keluarga Berencana di masyarakat.
Sartono menyebut, sampai saat ini AKI di Brebes berjumlah 32 orang, dimana 29 orang meninggal saat sudah berada di rumah sakit. Sementara, lainnya terjadi di rumah dan di jalan saat hendak menuju fasilitas kesehatan.
“Tahun 2019, hanya ada 37, sedangkan sampai Juli 2020 sudah mencapai 32,” jelasnya.
Angka Kematian Bayi
Masih menurut Sartono, Angka Kematian Bayi (AKB) yang baru dilahirkan pada 2019 mencapai 304 orang. Sedangkan hingga Juli 2020 AKB sebanyak 160 orang.
“Pelaporan jujur harus kita lakukan meski tidak nyaman. Apalagi, Brebes memiliki penduduk yang tinggi dan angka kelahiran yang tertinggi pula. Sampai Juli 2020 sudah ada 33.000 angka kelahiran se-Kabupaten Brebes,” ujarnya.
“Jumlah kelahiran tinggi, maka resiko meninggalnyapun tinggi pula,” pungkas Sartono.
Tampak hadir dalam Rakor, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Mahmudah, Kabag Kesra Setda Brebes, Ahmad Makmun, Direktur RSUD Brebes dan Bumiayu, dan Kepala Rumah Sakit Swasta.