APD Jadi Sorotan, Ketua Pansus Covid-19 Gunungsitoli Pertanyakan Anggaran Rp 6 Miliar

Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, Ketua Pansus Covid-19, Ridwan Saleh Zega/Foto:ist

Gunungsitoli, Gempita-co – Anggaran Penanganan dan Penanggulanan Pandemi Covid-19 kurang lebih senilai Rp86 miliar di Kota Gunungsitoli menjadi sorotan. Pada tahap I (pertama) telah disiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar.

Kendati besarn anggaran sangat sIgnifikan, Pansus DPRD Kota Gunungsitoli tidak menampik jika masih banyak persoalan yang sangat komplek ditemukan di lapangan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Seingat saya segitu, kalau tidak salah, saya belum bisa pastikan apa itu sudah final, kita (DPRD Kota Gunungsitoli) juga telah setuju jika dipotong anggaran DPRD kurang lebih senilai Rp3,3 miliar untuk membantu penanganan pandemi Covid-19,” ujar Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan Saleh Zega, kepada Gempita.co melalui telepon selulernya, Jum’at (12/6/2020) sore.

“Kemarin kan ada surat Pemko tentang masalah refocusing anggaran ke DPRD, ada beberapa anggaran yang direlokasi atau dirasionalisasi, dimana dana itu diberikan untuk menghadapi pandemi covid-19, dan itu juga akan dipertanyakan Pansus, dikemanakan uang yang Rp6 miliar itu?,” terangnya.

Menurut dia, dari penelusuran dan penjelasan yang diterima, dana tersebut hampir sebagian besar diperuntukan untuk keperluan tenaga medis yang mana semestinya dapat pergunakan dan dipersiapkan Alat Pelindung Diri (APD) standar.

Masker dan Sarung Tangan

“Sewaktu kita tinjau dan monitor di Bandara, kita melihat sangat riskan dengan APD yang digunakan oleh tenaga medis hanya masker dan sarung tangan,” ungkapnya.

Melihat itu, dia pun merasa khawatir, dan mengharapkan agar Pemko Gunungsitoli dapat mempersiapkan APD standar kepada para tenaga medis. Menurutnya, APD yang dipergunakan tenaga medis saat ini kurang memadai dan sangat minim dari yang diharapkan, karena tenaga medis merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona sehingga harus dilengkapi dengan APD standar.

“Tidak menutup kemungkinan bisa saja penumpang yang masuk sudah terinfeksi corona, walaupun sudah dirapid tes, siapa yang bisa menjamin, kan itu juga pernah terjadi di daerah lain. Jadi jangan sampai tenaga medis menjadi korban,” tegasnya.

Dia juga berharap, agar hal tersebut menjadi perhatian bagi Pemko dan dapat memaksimalkan menyediakan APD standar kepada para tenaga medis yang berada di lapangan (Bandara dan Pelabuhan), termasuk pemeriksaan secara ketat.

“Kita tidak berharap, tidak ada terindikasi Covid-19 di Gunungsitoli. Ketika ada itu, maka yang akhirnya kita akan kena semua,” harapnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali