AS Diacuhkan, Kamboja Rangkul China Modernisasi Pangkalan Militer

Phenom Phen, Gempita.co – Kamboja menggandeng China untuk memodernisasi pangkalan militer angkatan lautnya.

Laporan Reuters, China mendukung penuh modernisasi dan perluasan pangkalan angkatan laut terbesar Kamboja.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Meski hubungan kedua negara tak bisa lagi ditutupi, namun pada Rabu (2/6/2021), Menteri Pertahanan Kamboja Tea Banh mengatakan China bukan menjadi satu-satunya negara yang diberikan akses ke fasilitas itu.

Pada bulan Oktober, Kamboja telah meruntuhkan fasilitas kecil buatan AS di Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja sebagai bagian dari peningkatan yang direncanakan, tetapi membantah laporan bahwa China akan terlibat dalam hal itu.

Tahun lalu, Pentagon meminta penjelasan dari Kamboja atas pembongkaran tersebut.

Pada Rabu, Menteri Pertahanan Tea Banh mengatakan kepada portal berita Fresh News bahwa Kamboja telah meminta bantuan China.

“Kontribusi China untuk pengembangan pelabuhan Ream adalah untuk meningkatkan sistem pertahanan Kamboja di sektor maritim atau memberikan Kamboja basis untuk memiliki tempat yang cocok, bengkel untuk memperbaiki kapal, pelabuhan yang cocok untuk berlabuh,” kata Tea Banh.

“Mereka datang untuk membantu, dan tentunya Kamboja sangat berterima kasih dan bantuan ini telah didiskusikan dengan jelas, bahwa bantuan ini datang tanpa pamrih,” tambah Tea Banh.

Sebagai satu-satunya sekutu China di Asia Tenggara, Kamboja telah menjadi aset bagi Beijing sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang mencari konsensus tentang keputusan-keputusan utamanya, beberapa di antaranya berdampak pada kepentingan strategis China.

Amerika Serikat (AS) semakin berupaya untuk melibatkan ASEAN dan para anggotanya sebagai upaya untuk mengendalikan pengaruh China yang semakin besar. China telah menjadi mitra dagang dominan di kawasan itu.

Panggilan telepon oleh Reuters ke Tea Banh pada hari Rabu tidak dijawab.

Seorang juru bicara kedutaan AS di Phnom Penh merujuk Reuters ke pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman.

Pada Selasa (1/6), Sherman mencari klarifikasi tentang pembongkaran gedung-gedung yang didanai AS dan mendesak kepemimpinan Kamboja untuk “mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan seimbang”.

Sumber: asiatoday

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali