Gempita.co – Wall Street Journal (WSJ) menurunkan laporan bahwa Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS), telah memasukkan Alina Kabaeva (39) ke dalam daftar hitam.
Mantan peraih medali emas senam ritmik Olimpiade itu disebut-sebut sebagai ‘Ibu Negara Rahasia’ Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin (69) diketahui sudah cerai dengan Lyudmila pada 2014, dan Kabaeva menggantikan posisinya –diam-diam.
Dengan memasukkan ke dalam daftar hitam, otomatis aset-aset Kabaeva di AS dibekukan. Warga AS juga dilarang untuk berurusan dengan ibu tiga anak hasil hubungannya dengan Putin tersebut.
“Sanksi kepada Kabaeva akan dianggap sebagai pukulan yang sangat pribadi bagi Putin sehingga dapat semakin meningkatkan ketegangan,” WSJ menulis, Kamis (4/8).
Kabaeva adalah salah satu pesenam paling mencorong dalam sejarah, ia total mengoleksi 41 medali emas. Pensiun pada 2007, perempuan kelahiran Tashkent, Uzbekistan, itu menjadi anggota parlemen hingga 2014.
Kabaeva juga anggota dewan direksi Grup Media Nasional, konglomerasi media terbesar Rusia. Kabarnya, ia digaji 785,4 juta rubel, senilai Rp 194 miliar, setahun. Mencengangkan.
“Grup Media Nasional tidak pernah menerbitkan laporan keuangan tahunan,” ujar The Insider, mengutip publikasi kelompok anti-korupsi Rusia.
Gedung Putih memasukkan nama Kabaeva dalam dafar hitam (blacklist) bersama miliarder Andrey Grigoryevich Guryev. Orang dekat Putin ini adalah pendiri dan mantan Wakil Ketua PhosAgro, pemasok utama pasar pupuk global.
AS juga mengincar kapal pesiar Alfa Nero milik Guryev. Namun Kementerian Keuangan melaporkan kapal mewah sepanjang 81 meter itu telah mematikan perangkat pelacak lokasinya untuk menghindari penyitaan.
Dalam daftar hitam terbaru itu, sanksi juga dijtuhkan kepada Natalya Popova, istri Kirill Dmitriev, manajer dana kekayaan negara Rusia.
Menurut Kementerian Keuangan, Popova bekerja untuk perusahaan teknologi Innopraktika, yang dijalankan oleh salah satu putri Putin.
“Ketika orang-orang yang tidak bersalah menderita atas agresi ilegal Rusia di Ukrainq, sekutu Putin telah memperkaya diri mereka sendiri dan mendanai gaya hidup mewah,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.