AS Kerahkan 3000 Tentara, Latihan Perang Bersama Indonesia Melibatkan 14 Negara Lain

Gempita.co – Latihan bersama TNI dan militer Amerika Serikat (AS) akan digelar melibatkan 14 negara lainnya termasuk, blok AUKUS yakni Inggris dan Australia.

Latihan perang ini digelar di tengah ketegangan antara negara Barat terutama Amerika Serikat dengan China di kawasan Asia Pasifik.

Bacaan Lainnya

Menurut laporan TNI, latihan yang dinamai Garuda Shield ini akan berfokus di darat terutama soal pendaratan di pantai. TNI menuturkan simulasi perang ini akan berlangsung 1-14 Agustus 2022 di Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur.

Juru Bicara TNI, Albert Tambunan, mengatakan latihan bersama itu akan menjadi latihan terbesar sejak 2009, ketika Garuda Shield didirikan.

Sementara itu, pejabat Amerika Serikat melaporkan sekitar 3.000 tentara akan berpartisipasi dalam latihan besar-besaran tersebut.

Kepala bagian Kerjasama Pertahanan Kedutaan AS di Jakarta, Ian Francis, menyatakan latihan militer itu memperluas kerja sama dengan mitra Washington.

“Ini benar-benar menunjukkan bahwa AS punya hubungan kerja sama keamanan yang berkembang dengan Indonesia,” kata Francis kepada AFP pada Minggu (10/4).

Namun, sejauh ini, daftar lengkap negara peserta belum dirilis.

Pengumuman latihan militer bersama itu muncul tidak lama setelah kunjungan Komandan Armada Militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Indo-Pasifik (USINDOPACOM) menemui menteri pertahanan Republik Indonesia pada Maret lalu.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto hari Senin (21/3/2022) menerima kunjungan Komandan Armada Militer Amerika Serikat (USINDOPACOM), Laksamana John C Aquilino di kantor Kementerian pertahanan Republik Indonesia.

Kedua pihak membahas berbagai isu, termasuk mengenai modernisasi alutsista dan kemampuan tempur personil. Selain itu, mereka  juga membicarakan Laut China Selatan (LCS), serta isu terkait Rusia dan Ukraina.

“Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal, di antaranya modernisasi pertahanan yang termasuk pelatihan dan pendidikan hasil kerja sama Departemen Pertahanan AS dengan Kemhan RI, isu dan tantangan di LCS, strategi AS di kawasan Indo-Pasifik pada tahun 2022,” tulis keterangan resmi Kemenhan dilansir CNBC Indonesia.

“(Termasuk) perkembangan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.” tegas keterangan Kemenhan RI.

Masalah lain tentang kemampuan tempur personil, Indonesia dan AS disebutkan telah menjalin kerja sama sejak tahun 1950 di berbagai bidang. Salah satunya di bidang pendidikan dan pelatihan untuk Taruna atau Kadet TNI di lembaga pendidikan militer di AS.

“Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan AS mencakup dialog dan konsultasi bilateral tentang isu-isu keamanan bersama,” ujar Kemhan RI.

Perluasan kerja sama militer ini menandakan peningkatan hubungan pertahanan antara AS dan sejumlah negara Asia Pasifik, saat ketegangan terus berkobar di Laut China Selatan.

Sumber: parstoday

Pos terkait