Washington, Gempita.co – Amerika Serikat, Senin, resmi menarik semua pasukan dari Afghanistan, mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah Amerika.
Jenderal Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, mengkonfirmasi penyelesaian penarikan dan upaya militer untuk mengevakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan yang berisiko dari negara yang dilanda perang itu.
Pesawat terakhir meninggalkan Afghanistan sesaat sebelum tengah malam waktu setempat dan telah mengosongkan wilayah udara Afghanistan.
“Sementara evakuasi militer selesai, misi diplomatik untuk memastikan tambahan warga AS dan warga Afghanistan yang memenuhi syarat yang ingin pergi terus berlanjut. Penarikan malam ini menandakan akhir dari komponen militer evakuasi, tetapi juga akhir dari misi hampir 20 tahun yang dimulai tak lama setelah 11 September 2001,” kata McKenzie kepada wartawan.
Secara keseluruhan, 2.461 anggota layanan Amerika dan warga sipil tewas selama perang 20 tahun, dan lebih dari 20.000 lainnya terluka.
Angka itu termasuk 13 anggota militer yang tewas pada Kamis dalam serangan bom bunuh diri di dan dekat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.
Sekitar 122.000 orang dievakuasi dari Afghanistan selama upaya ekstraksi, termasuk sekitar 6.000 warga Amerika.
Taliban tidak diberitahu sebelumnya tentang waktu pesawat AS terakhir akan meninggalkan bandara, tetapi McKenzie mengatakan kelompok itu sebenarnya sangat membantu dan berguna bagi AS saat menutup operasinya.
Semua pasukan Afghanistan yang membantu upaya evakuasi, serta keluarga mereka, juga dievakuasi dari negara itu menjelang penarikan AS.
Selain menandakan berakhirnya upaya militer AS di Afghanistan, pengumuman McKenzie juga menandai berakhirnya kendali AS atas bandara, tempat hampir semua upaya evakuasi internasional dijalankan.
Militer Amerika mengambil alih kendali bandara pada 14 Agustus di tengah keruntuhan militer dan pemerintah Afghanistan.
Belum jelas siapa yang akan menjalankan bandara Afghanistan yang dikuasai Taliban, meskipun PBB telah menekankan bahwa situs tersebut tetap terbuka untuk memfasilitasi pengiriman bantuan internasional yang sangat dibutuhkan ke negara itu.
McKenzie tidak memiliki angka pasti untuk jumlah wargaAmerika yang tetap berada di Afghanistan tetapi ingin pergi. Dia memperkirakan angka itu dalam ratusan.
“Saya yakin kami akan bisa mengeluarkan orang-orang itu. Kami juga akan bernegosiasi dengan sangat keras, dan sangat agresif untuk mengeluarkan mitra Afghanistan kami yang lain,” tegas dia.
“Fase militer sudah berakhir, tetapi keinginan kami untuk membawa orang-orang ini keluar tetap sekuat sebelumnya. Senjata baru saja bergeser, jika Anda mau, dari ranah militer ke ranah diplomatik, dan Departemen Luar Negeri sekarang akan mengambil alih kepemimpinan,” tambah dia.
Sumber: voa