Jakarta, Gempita.co – Indonesia jadi 5 besar penyumbang terbanyak kasus COVID-19 di dunia. Ini berdasarkan data, Kamis (24/6/2021) kemarin. Data itu berdasarkan WHO.
Nomor pertama penambahan kasus COVID-19 adalah Brazil 87.822 orang, lalu India 54.069 orang, Kolombia 28.616 orang, Argentina 21.387 orang dan Indonesia 20.574 orang.
Di bawah Indonesia ada Rusia, Afrika Selatan, Inggris dan Amerika Serikat.
Kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada lima provinsi yang terjadi lonjakan kasus positif paling tinggi selama sepekan terakhir.
Baca Juga:Pantau Peningkatan Covid-19 Hinga Tingkat Desa, Bupati Serang: Kita Fokus PPKM Mikro
Kelima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa, antara lain; DKI Jakarta naik 13.022 kasus; Jawa Barat naik 6.449 kasus; Jawa Timur naik 1.756 kasus; DI Yogyakarta naik 1.322 kasus; dan Jawa Tengah naik 1.012 kasus.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kematian di provinsi ini juga menjadi yang tertinggi di minggu ini.
“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” kata Wiku dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).
Lima provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi antara lain; DKI Jakarta naik 200 kasus; Jawa Tengah naik 96 kasus; Jawa Timur naik 79 kasus; Jawa Barat naik 73 kasus; dan Lampung naik 72 kasus.
Wiku menyebut meskipun Lampung kenaikannya tidak tajam, namun kematiannya masuk ke dalam 5 besar tertinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa efek dari periode libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan kenaikan kematian.
“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus”, jelas Wiku.
Kenaikan kesembuhan juga tidak terlalu signifikan pada minggu ini, yaitu 20,1 persen, juga menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.
Diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 2.053.995 orang Indonesia, kini masih terdapat 171.542 kasus aktif, 1.826.504 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 55.949 jiwa meninggal dunia.