BDS Movement: Gerakan Netizen Sedunia Boikot Israel

Gempita.co – Untuk menjegal laju ekonomi perusahaan atau organisasi yang terafiliasi dengan Israel, masyarakat dunia melakukan BDS Movement (Boycott, Divestment, dan Sanctions) salah satu bentuk dukungan untuk Palestina.

Kampanye ini diserukan lewat media sosial dengan terus memberikan reminder kepada warganet agar tidak membeli barang atau produk di perusahaan yang berhubungan dengan Israel.

BDS Movement sendiri bukan istilah baru, BDS Movement telah dilakukan pada tahun 2005 lalu yang dilakukan oleh lapisan masyarakat seperti serikat buruh, asosiasi akademis dan organisasi yang menyuarakan hak masyarakat Palestina.

Melansir dari situs BDS Movement, Jumat, (10/11), BDS kini menjadi gerakan global yang dinamis dan memberikan dampak yang besar secara efektif untuk menantang dukungan internasional terhadap apartheid Israel.

Bentuk gerakan ini adalah Boycott yaitu menolak dukungan pada lembaga dan produk yang terlibat dalam pelanggaran HAM yang dilakukan Israel ke Palestina. Caranya dengan tidak membeli atau mendukung produk yang terafiliasi.

Selanjutnya ada Divestment, yaitu kampanye untuk mendesak dan menuntut bank serta lembaga akademis untuk menarik diri dari investasi ke Israel dan perusahaannya.

Terakhir ada Sanctions, yaitu kampanye untuk menekan pemerintah agar mengakhiri perdagangan militer dan perjanjian perdagangan bebas dengan pihak penjajah atau Israel. Selain itu, kampanye ini juga ditujukan pada PBB untuk menangguhkan keanggotaan Israel.

Di media sosial, BDS Movement terus digencarkan oleh warganet untuk melakukan boikot pada beberapa produk seperti Starbucks, Disney+, Puma, Coca-cola, McDonalds dan lainnya. Selain itu, warga dunia juga memblokir barang-barang teknologi seperti HP, Siemens, SodaStream dan masih banyak lagi.

Terbaru, warga dunia khususnya Amerika Serikat melakukan kampanye yang menyerukan penarikan uang dari bank secara bersamaan untuk memberikan tekanan ekonomi agar gencatan senjata di Gaza segera dilakukan.

Efek dari gerakan BDS ini mulai menimbulkan efek bagi beberapa perusahaan, seperti penurunan jumlah pelanggan dan pengunjung hingga penutupan beberapa franchise.

 

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali