JAKARTA, Gempita.co-Diplomasi olahraga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari kembali membawa kontribusi positif bagi olahraga Tanah Air. Okto, sapaan akrab Raja Sapta, sukses meyakinkan Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) untuk memberi keuntungan baru bagi Indonesia, mulai dari bantuan program peralatan, penyelenggaraan kursus commissaire di Indonesia, hingga potensi terpilihnya Jakarta sebagai Pusat Satelit Pelatihan Balap Sepeda ASEAN.
Kabar gembira itu didapatkan usai mengurus percepatan pencabutan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) di Lausanne, Swiss, pekan lalu. Okto yang didampingi Bendahara NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekretaris Jenderal Daniel Loy bertemu dengan Presiden UCI David Lappartient bersama Sekjen UCI Amina Lanaya mengingat Markas Besar UCI.
“Pertemuan yang sangat hangat dan UCI memberikan kabar gembira bagi kita. UCI akan memberi bantuan berupa peralatan lewat Solidarity Programme yang akan diserahkan kepada federasi nasional (PB ISSI) melalui NOC Indonesia, yakni Wattbike dan Wahoo,” ujar Okto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Balap Sepeda Asia (ACC), Selasa (14/12).
“Yang lebih menggembirakan lagi, Saya dan Presiden UCI juga berdikusi terkait potensi Jakarta International Velodrome di Rawamangun untuk menjadi UCI World Cycling Satellite Center kawasan Asia Tenggara. Ini akan kami follow-up. Kabar ini adalah bentuk apresiasi tinggi dari UCI. Bahkan, Lappartient mengakui velodrome yang kita miliki adalah yang terbaik di dunia.”
Okto berharap buah diplomasi NOC Indonesia ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Terlebih, UCI juga telah berencana membuat pelatihan commissaire balap sepeda di Indonesia. Okto berharap, para commissaire di Tanah Air dapat ambil bagian untuk dapat meningkatkan kualitasnya.
Seperti diinfomasikan sebelumnya, commissaire menjadi salah satu dari enam pilar penting dalam peningkatan olahraga yang selalu ditekankan Okto. Selain komisioner, ada pula atlet, pelatih, event, venue, dan organisasi.
Okto juga sempat menyampaikan betapa populernya olahraga balap sepeda di kalangan komunitas Indonesia. Hal ini disambut baik oleh Lappartient.
“Sungguh luar biasa mendengar bahwa balap sepeda menjadi olahraga yang sangat diminati dan populer di Indonesia. Khususnya bagaimana balap sepeda dapat disukai di kalangan komunitas,” kata Lappartient.
Di Swiss, Okto juga bertemu dengan Direktur Hubungan Internasional UCI dan Direktur Pusat Pelatihan Balap Sepeda Dunia (WCC) Vincent Jacquet, pelatih WCC Jean Jacques Henry serta dua atlet balap sepeda putri Indonesia yang sedang berlatih di Swiss, yaitu Dewika Mulya Sofa dan Liontin Angelina.
Dua atlet tersebut mendapat undangan dari UCI untuk menjalani program pelatihan WCC Endurance and Road Athlete Training Programme 2022.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI/Indonesia Cycling Federation) Pramana Nugroho memberikan apresiasi atas kerja keras yang dilakukan Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari untuk kemajuan balap sepeda Indonesia.
“Kami menyambut gembira. Ini membuktikan dukungan yang sudah dirintis Pak Okto saat menjadi President Indonesia Cycling Federation tetap berlanjut. Apalagi jika Indonesia berhasil terpilih menjadi UCI World Cycling Satellite Center kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan tersebut tentu dapat menunjukkan kepercayaan dan positioning balap sepeda Indonesia dan kami tertantang untuk semakin menghasilkan sesuatu yang positif,” ujar Pramana Nugroho.