Bikin Bangga, Perjuangan Anak Tukang Pangkas Rambut yang Jadi Perwira TNI

Letda Desi Gebrina Rezeki/serambinews.com

Banda Aceh, Gempita.co – Seorang anak tukang pangkas rambut di Peunayong, Banda Aceh, Letnan Dua (Letda) Desi Gebrina Rezeki telah menginspirasi banyak orang. Bermodalkan ijazah SMA, dirinya sukses mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang perwira TNI.

Terlahir dari keluarga kurang mampu, tak menjadi kendala bagi Desi untuk meraih cita-cita menjadi prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Ia tercatat menjadi lulusan Akademi Militer (Akmil) Tahun 2020.

Bacaan Lainnya

Berkat semangat, doa dan perjuangannya, putri keempat dari M Yahya, warga kompleks Perumahan Budha Tzu chi, Desa Neuheun, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar ini, lulus TNI-AD

Namun, sebelum berhasil mewujudkan cita-citanya, ia sempat mengalami kegagalan saat proses seleksi.

Saat dijumpai di rumahnya, Rabu (15/7/2020) kepada Serambinews.com, Desi menceritakan perjuangan yang dia mulai pada tahun 2015 silam.

Desi bercerita, pada tahun 2015, setelah tamat dari SMAN 2 Banda Aceh, dia tes Bintara. Karena sejak SMA sudah bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI. Namun, cita-cita kandas karena usianya belum cukup sebagai calon bintara.

Dia mengaku sempat menganggur selama satu tahun. Sembari mengisi kekosongan waktu, ia terus berlatih, baik itu dari persiapan fisik maupun mental bersama Pamannya yang merupakan anggota TNI.

“Pada tahun 2016 saya tes Calon Prajurit Taruna dan Taruni (Capratar) Akademi Militer (Akmil), lewat,” katanya.

“Saat tes awal saya tidak percaya diri, karena sebelumnya tidak lewat (lolos). Berkat motivasi dari keluarga besar, akhirnya saya jalani. Akhirnya lulus dan bisa seperti saat ini,” sebutnya.

Desi Gebrina Rezeki bersama ibu dan kakaknya usai dilantik menjadi Perwira Remaja (Paja) oleh Presiden Jokowi secara virtual di Akmil Magelang, Selasa (14/7/2020)/RadarJogja

Setelah mengucap sumpah dan dilantik sebagai perwira TNI-AD, dirinya mengaku bangga terhadap dirinya sendiri, atas tercapainya cita-citanya itu. Dirinya juga mengaku keberhasilan yang diraihnya itu karena berkat doa dan dukungan dari orang tua dan keluarga besarnya.

“Pada saat mengikuti pendidikan banyak sekali kekurangan saya rasakan, dari tak ada uang jajan, bahkan banyak kekurangan lainnya karena orang tua saya kurang mampu,” tutur Desi.

Berjuang Jadi Lulusan Terbaik

Tapi kekurangan yang dimilikinya tak membuat patah semangat, ia terus berjuang dan berusaha untuk menjadi lulusan terbaik.

“Saya harus berusaha di sana, karena jika mendapatkan prestasi saya dikasih uang jajan dari Om saya, makanya saya gigih agar dapat uang jajan. Tapi setiap tahun saya selalu dapat yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, ibunya, Adian menyatakan juga tidak menyangka anak bungsunya dapat lulus sebagai perwira TNI. Karena dia terlahir dari dari keluarga kurang mampu.

Kendati demikian, dia berpesan pada anaknya, agar tidak pernah sombong dan menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Pos terkait