Jakarta, Gempita.co – Harga beras akan tetap stabil hingga memasuki puncak panen padi pada bulan Maret mendatang.
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), harga beras rata-rata nasional minggu ini, untuk beras medium Rp10.918/kg dan beras premium rata-rata Rp12.475/kg.
Bila dibandingkan dengan waktu yang sama, pada tahun 2020 beras medium Rp11.000/kg dan beras premium Rp12.384/kg, sedangkan pada tahun 2021 beras medium Rp10.907/kg dan beras premium Rp12.542/kg.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Kementan, Risfaheri mengatakan, dinamika harga dalam beberapa hari terakhir hanya efek psikologis. Karena saat ini belum memasuki panen raya.
“Berdasarkan hasil pemantauan harga pangan strategis yang dilakukan oleh BKP, harga rata-rata beras hingga minggu ke 2 Bulan Januari 2022 masih terpantau stabil. Harga beras diproyeksikan mengikuti tren kenaikan hingga 0,10% atau sekitar Rp100-Rp200, hingga bulan Februari 2022 sebagai dampak psikologis menjelang panen raya di awal bulan Maret 2022” ujar Risfaheri dalam siaran pers dikutip dari RRI.co.id, Senin (24/01/2022).
“Permintaan beras mengalami peningkatan karena perekonomian mulai menggeliat, sementara saat ini belum memasuki musim panen raya. Namun kita pastikan stok tetap aman dan terkendali,” tambahnya.
Berdasarkan data produksi dari BPS, setiap tahun selalu terjadi surplus (produksi – kebutuhan). Pada tahun 2019, surplus pada tahun berjalan mencapai 2.28 juta ton, tahun 2020 surplus tahun berjalan mencapai 1.95 juta ton dan tahun 2021 surplus tahun berjalan diperkirakan mencapai 2.21 juta ton.
Surplus produksi ini, cukup aman untuk menutup defisit produksi pada bulan Januari 2022 sekitar 1.29 juta ton. Sementara pada bulan Februari mendatang, diperkiran sudah mulai terjadi surplus pada bulan berjalan karena produksinya sudah melebih kebutuhan yaitu sekitar 1.17 juta ton.
Saat ini, stok di Bulog terdapat sekitar 985 ribu ton. Cukup untuk melakukan operasi pasar untuk mengatasi gejolak harga. Pantauan harga beras rata-rata di Pasar Induk Cipinang Jakarta pada bulan Januari 2020 (Rp10.082.15/kg), Januari 2021 (Rp 9.999.40/kg) dan Januari 2022 s.d. tanggal 21 (Rp9.770.54/kg).
Sementara itu, untuk komoditas bawang merah meskipun terdapat kenaikan pada awal Januari 2022, sebenarnya harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen sejak September 2021 hingga Januari 2022 masih jauh di bawah Harga Acuan Penjualan di tingkat konsumen (HAP Konsumen).
Harga rata-rata nasional bawang merah, saat ini di tingkat konsumen untuk rogol askip Rp28.967/kg, dan di pulau Jawa Rp24.914/kg. Sedangkan HAP konsumen Rp 32.000/kg.
Demikian juga dengan harga bawang merah di tingkat petani, sejak bulan September 2021 hingga bulan Januari 202, harga bawang merah masih berada jauh di bawah Harga Acuan Penjualan di Produsen (HAP Produsen) untuk konde askip Rp18.300/kg.
“Meskipun akhir-akhir ini ada tren kenaikan harga bawang merah di tingkat konsumen (eceran), harga bawang merah di tingkat petani masih relatif rendah Rp 14.434/kg . Kita berharap harga bawang merah kembali normal, sehingga petani tetap semangat membudidayakan bawang merah,” jelas Risfaheri.