BMKG: Jabodetabek Berpotensi Hujan Sedang-Lebat Sepekan ke Depan

Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di sebagian wilayah Jabodetabek. Foto: abc.net.au
Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di sebagian wilayah Jabodetabek. Foto: abc.net.au

Gempita.co-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) periode 25 November hingga 1 Desember 2023.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto pun mengimbau pihak terkait dan masyarakat agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Gencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi,” imbau Guswanto dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (26/11/2023).

Selain itu, Guswanto juga meminta agar dilakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang, serta papan reklame atau baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Lebih lanjut, Guswanto menjelaskan potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Indonesia khususnya Jabodetabek ini akibat adanya pengaruh fenomena cuaca. Sejumlah fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia diantaranya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

“MJO saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023 dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia,” ujar Guswanto.

Selain itu, Guswanto mengatakan adanya fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023. Kemudian adanya penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).

 

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali