“Bos Jalan Tol” Razia Pedagang, Dagangan Diborong untuk Dibagikan ke Warga Isoman

Jakarta, Gempita.co – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat masih berlangsung di Jawa dan Bali. Pemerintah bahkan melakukan penyekatan wilayah serta patroli yang ketat.

Razia pun kerap dilakukan oleh aparat. Namun, razia yang dilakukan Satpol PP bersama “Bos Jalan Tol” Yusuf Hamka terlihat berbeda.

Bacaan Lainnya

Jusuf Hamka bersama Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma, Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri dan anggota Satpol P mendatangi para pedagang di pinggir jalan yang masih buka.

Mereka meminta para pedagang pulang dan mentaati aturan PPKM. Jusuf Hamka memborong seluruh dagangan para pedagang yang ditemui, kemudian makanan itu disalurkan untuk dibagikan kepada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Pengusaha yang dikenal dermawan ini berjalan kaki bersama Dhani Sukma dan Nurhelmi menyusuri sekitar Kecamatan Johar Baru. Setiap pedagang ditanya berapa jumlah dagangannya untuk diborong.

“Pak, nasi segitu banyak bisa berapa porsi? Sehari kira-kira bisa jual berapa porsi kalau nasi goreng, bihun goreng atau ini?,” tanya Jusuf.

“Kalau habis bisa 30, ya kira-kira 30 kali Rp13 ribu,” jawabnya.

[irp]

“Oke, berarti 30 kali Rp13 ribu jadi Rp390.000. Saya borong semuanya ya. Bikinin yang enak ya buat warga yang isoman di sini, (nanti diambil) teman-teman Satpol PP (nasi gorengnya,” pinta Jusuf.

Tak sedikit pedagang yang sempat takut melihat rombongan Satpol PP. Hal itu pun disampaikan kepada Jusuf.

“Kalau sudah habis, pulang ya,” pesan Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma.

“Matur nuhun pak, tadi saya takut duluan,” jawab si pedagang, yang sontak membuat Jusuf tertawa geli.

Jusuf Hamka begitu ramah kepada para pedagang. Aksinya tersebut diakuinya merupakan ide bersama dengan Wali Kota Jakpus Dhani Sukma dan Camat Johar Baru, Nurhelmi Savitri.

[irp]

Supaya para pedagang mau mengikuti aturan tutup jam 8 malam, maka dagangan pun harus dihabiskan.

“Ini kan ada aturan PPKM, kita dukung pemerintah biar pandemi lekas berlalu. Barokah ya. Ini pak Wali Kota, ibu Camat ingin PPKM dijalankan dengan baik. Beliau-beliau ini punya ide, dagangan sampean (Anda) perlu dipikirkan. Oleh sebab itu, kita kerja sama antar pemerintah kota dan saya untuk membantu. Jadi kamu bisa pulang,” tutur Jusuf Hamka.

Setelah semua dagangan diborong, para anggota Satpol PP bertugas mengambil dan membagikan ke warga yang sedang melakukan isoman dan para kaum dhuafa.

“Ini dibeli semua sama pak Wali Kota ya dan Jusuf Hamka, jadi kamu harus pulang. Dukung program pemerintah jam 8 sudah pulang. Supaya kamu enggak dirugikan, kita beli tolong dibikinin yang higienis ya. Nanti dibawa teman-teman Satpol PP. Jangan kasih cabai ya, biar enggak mules lagi kondisi gini,” papar Jusuf.

“Nanti makanannya dikumpulkan di kecamatan lalu dibagi ke teman-teman isoman dan yang termarjinalkan. Semoga ini bisa diadopsi oleh yang lain. Dan ini adalah ide dari pak Dhani Sukma,” imbuhnya.

Tangkapan layar instagram Jusuf Hamka

Namun, aksi Jusuf Hamka itu menuai protes dan ocehan salah seorang warga pemilik komedi putar. Lantas ia mencoba menenangkan dan memberi uang lebih kepadanya supaya mau menutup usaha sementara waktu, tanpa paksaan.

“Bapak tenang, jangan emosi dulu. Kan biasanya dapat Rp150, ini saya gantiin Rp400 ribu untuk tutup dulu kalau bisa sampai besok. Kalau enggak ya udah, enggak apa-apa. Yang penting bapak mendukung PPKM. Ini, rezeki anak sholeh dari pak Wali. Barokah, panjang umur,” ujar Jusuf.

Lantaran waktu sudah malam, Jusuf dan rombongan pun bertolak pulang. Namun ada pesan moral terutama bagi para sesama pengusaha yang memiliki kesanggupan materi untuk mengulurkan tangan.

“Semoga UMKM tetap hidup. Jadi saya imbau pada teman-teman pengusaha yang mampu, ayo mari kita bantu saudara-saudara kita. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” pungkas Jusuf Hamka bersemangat.

Pos terkait