Camat dan Lurah Se-Jakarta Dikumpulkan Gubernur Anies, Ada Apa?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Foto: Istimewa

Jakarta, Gempita.co – Camat dan Lurah di DKI Jakarta dihimbau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki alat ukur untuk melihat volume air hujan yang turun. Sehingga dapat menjadi peringatan dini akan adanya banjir.

“Alat ukur itu, dapat menjadi tolak ukur volume air hujan yang berintensitas tinggi. Supaya tahu betul volume air hujan yang turun, sehingga bisa memprediksi, ”kata Anies saat bersama camat dan lurah seluruh wilayah Jakarta Selatan, di Kantor Kecamatan Pancoran, membahas penanganan banjir, Kamis (22/10).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kalau curah hujan di atas 150 mm sudah sangat lebat, sudah ekstrem. Jadi, saya ingin kita sama-sama kampanyekan tentang ambang batas ini, ”imbuhnya.

Anies menyebut, wilayah Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama menjadi salah satu kecamatan yang telah gagal mengukur curah hujan atau ombrometer di setiap kelurahannya. Secara teknis, alat ukur curah hujan ini bekerja dengan hujan turun. Air hujan akan mengisi bejana yang terdapat di dalam ombrometer. Satuan yang digunakan adalah milimeter (mm) dengan ketelitian pembacaan sampai 0,1 mm.

Oleh karena itu, Kata Anies, upaya ini merupakan langkah kongkret bagi para lurah dan camat untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di wilayahnya masing-masing terutama masalah banjir.

Menurut Anies, masalah banjir di Ibu Kota sudah menahun sehingga harus menjadi perhatian penuh sehingga bisa diantisipasi saat musim penghujan datang. Salah satu caranya dengan melihat berapa volume air hujan yang turun.

Air hujan yang bisa ditampung di drainase kita itu 150 mm, kalau di atas 150 mm maka banjir, kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan tersebut menganalogikan daya tampung saluran air yang ada dengan segelas air yang memiliki daya tampung 200 mm, tapi kalau terus dituangkan air sebanyak satu liter, maka isi air dalam gelas akan tumpah keluar.

Seperti itu pulalah banjir terjadi karena udara yang masuk ke saluran air melebihi daya tampungnya. “Karenanya, aparat kelurahan dan kecamatan dapat melihat volume air hujan yang turun sehingga bisa memprediksi apakah akan terjadi banjir atau tidak,” demikian Anies.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali