Gempita.co – Kasus Covid-19 di Malaysia kembali menggila. Jumlahnya pun hingga 100 persen per hari. Pemerintah Malaysia pun langsung berencana menerapkan kembali kebijakan penguncian wilayah (lockdown) jika kasus baru virus corona terus naik.
Otoritas Negeri Jiran telah mengizinkan kembali bisnis di negara tersebut. Namun, pemberlakuan protokol kesehatan selama fase tersebut tetap dilakukan, seperti pengecekan suhu dan pencatatan kunjungan. Sejak perekonomian kembali dijalankan, kasus positif Covid-19 di Malaysia justru semakin meningkat sepekan terakhir.
“Jika mencapai tiga digit, kami tidak punya pilihan lain selain memperkenalkan kembali MCO (move to enforce recovery). Kita lihat nanti,” kata Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, dilansir Gempita.co dari The Strait Times, Selasa (28/7/2020).
Dalam empat hari terakhir, Malaysia mencatat hingga 23 kasus corona baru pada Sabtu (25/7/2020), 21 kasus pada Jumat (24/7/2020), 9 kasus pada Kamis (23/7/2020), dan 16 kasus pada Rabu (22/7/2020).
Penemuan kasus baru ini muncul setelah Kementerian Kesehatan sempat mengumumkan nol kasus corona baru pada 1 Juli lalu untuk pertama kalinya sejak Maret.
Menurut Ismail, salah satu faktor kasus Covid-19 baru melonjak adalah bahwa masyarakat sudah lupa terkait ancaman corona dan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Ini karena publik sudah lupa apa yang perlu dilakukan ketika kita meringankan prosedur operasi standar, sehingga jumlah kasus meningkat lagi,” kata Ismail.
Malaysia pertama kali menerapkan MCO pada 18 Maret 2020 lalu. Mereka mengarantina sebagian besar wlayahnya selama lebih dari tiga bulan untuk menekan penyebaran virus corona.
Selama MCO berlangsung, kebanyakan orang hanya diizinkan meninggalkan rumah jika hendak membeli bahan makanan atau obat-obatan.