Covid-19 di Jakarta Turun, Ahli Efidemologi Pandu Riono : Anies Baswedan Harus Terus Genjot Vaksinasi

Gempita.co- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir.

Hal itu diungkapkan oleh Anies dalam kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan pada 16 Juli 2021 kasus aktif di DKI Jakarta mencapai angka 113 ribu, namun per 31 Juli 2021 mengalami penurunan hingga menjadi 19 ribu kasus aktif.

Bacaan Lainnya

Anies juga menuturkan vaksinasi di DKI Jakarta sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi dengan memberikan sebanyak 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua pada 14 Juni 2021 lalu .

“Target tersebut tercapai pada 31 Juli 2021. Dari 7,5 juta vaksin dosis pertama, sekitar 4,5 juta vaksin diberikan kepada warga yang memiliki KTP DKI Jakarta. Sisanya sekitar 3 juta dosis vaksin kepada warga KTP non-DKI Jakarta,” ungkap Anies, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021.

Suksesnya penurunan angka kasus aktif Covid-19 dan tercapainya target vaksinasi di DKI Jakarta mendapat sorotan dari Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono.

Melalui cuitan di akun Twitter @drpriono1, Dokter Pandu Riono meminta Anies untuk terus melanjutkan program vaksinasi untuk setiap orang yang beraktivitas di DKI Jakarta.

“@aniesbaswedan perlu wajibkan secara bertahap pada semua orang yg beraktifitas di wilayah Jakarta wajib sudah divaksinasi lengkap,” ucap Dokter Pandu Riono.

Menurut Dokter Pandu Riono, layanan vaksinasi yang dilakukan di DKI Jakarta jangan hanya terbatas pada warga yang memiliki KTP DKI Jakarta saja.

Dia juga mengingatkan layanan vaksinasi keliling perlu dilakukan secara bersamaan dengan pelayanan publik lainnya di DKI Jakarta.

Dokter Pandu Riono percaya Pemerintahan Anies Baswedan mampu mengurangi angka kasus aktif Covid-19 dan menyelesaikan program vaksinasi di DKI Jakarta secara tuntas.

“Layanan vaksinasi juga jangan dibatasi hanya yg ber-ktp DKI. Layanan vaksinasi keliling perlu bersamaan dg layanan publik lainnya. @DKIJakarta bisa!” pungkasnya.

Pos terkait