Covid-19 Hari Ini Positif Bertambah 4.442 orang dan Sembuh 4.198 orang

Jakarta, Gempita.co-Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 per Senin (23/11), jumlah kasus COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 4.442 orang menjadi 502.110 orang, sementara jumlah pasien sembuh bertambah 4.198 orang menjadi 422.386 orang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus Covid-19 masih terus bertambah di Indonesia setiap harinya. Penambahan kasus harian berada di angka 5.000 sampai 6.000-an.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Pemerintah melaporkan, hingga Senin (21/12/2020), tercatat sebanyak 671.778 kasus Covid-19 setelah terjadi penambahan 6.848 kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dalam waktu 24 jam.

Kasus baru positif Covid-19 tersebut tersebar di 32 provinsi. Berdasarkan data yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus tertinggi tercatat di DKI Jakarta yaitu sebanyak 1.466 kasus baru.

Selanjutnya, disusul Jawa Tengah sebanyak 997 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 837 kasus baru, Jawa Barat sebanyak 716 kasus baru dan Sulawesi Selatan sebanyak 558 kasus baru.

Masih dalam data yang sama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 5.073 orang. Penambahan ini menyebabkan total pasien sembuh menjadi 546.884 orang.

Secara kumulatif, jumlah spesimen yang telah diperiksa yaitu 6.824.030 spesimen dari 4.561.464 orang yang diambil sampelnya.

Lebih lanjut, kasus Covid-19 telah berdampak 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Angka kematian dan antisipasi RS

Sementara itu, pemerintah melaporkan penambahan kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 205 kasus baru. Sehingga, total pasien yang tutup usia akibat Covid-19 menjadi 20.085 orang.

Sebelumnya, pada Minggu (20/12/2020) pasien meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 221 orang. Jumlah tersebut merupakan angka kematian tertinggi selama pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia.

Penambahan tersebut menunjukkan angka kematian akibat Covid-19 berada diatas 200 kasus dalam dua hari terakhir.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi Kompas.com pada Senin (21/12/2020) menjelaskan, ada tiga penyebab kasus Covid-19 dalam dua hari terakhir meningkat.

Pertama, karena kasus yang tertangani sudah terlambat.

“Angka kematian yang tinggi dapat terjadi akibat kasus yang tertangani sudah terlambat. Kedua, atau memang memiliki penyakit komorbid yang memperkecil peluang kesembuhan,” ujar Wiku.

Ketiga, ada kemungkinan karena pelayanan kesehatan yang kurang maksimal.

Kemudian, Wiku mengatakan, sebagai langkah antisipasi ke depannya, pemerintah akan meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T).

“Sehingga semakin banyak yang dideteksi secara dini, maka peluang kesembuhan meningkat. Selain itu memastikan pelayanan yang diberikan berkualitas,” tambah Wiku.

Sementara itu, Epidemiologi Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menuturkan, tingginya jumlah pasien meninggal dunia dikarenakan kasus positif Covid-19 meningkat.

Sehingga, kata Pandu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit semakin meningkat.

“Peningkatan ini panen kasus akibat liburan panjang dulu itu akan meningkatkan angka yang harus dirawat di rumah sakit,” kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Pandu melanjutkan, kenaikan tersebut membuat rumah sakit menjadi kewalahan dalam menangani pasien.

Akibatnya, pasien yang datang tidak bisa tertangani dengan baik dan akhirnya berujung pada kematian.

“Kira-kira dari orang yang terinfeksi itu lima persen akan masuk rumah sakit, lima atau enam persen, nah dari mereka itu sebagian akan meninggal,” ujarnya.

“Terutama kalau usia tua, yang masuk rumah sakit ini juga lebih banyak ini juga lebih banyak yang 60 tahun ke atas juga bisa menyebabkan faktor itu,” kata dia.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali