COVID-19 TERKINI: Salip China, Indonesia Posisi 8 Asia

Data Trekini Covid-19

Jakarta, Gempita. co- Indonesia kini sudah melewati China dalam jumlah positif terpapar pandemi virus corona (Covid-19) setelah Sabtu (18/7/2020) ada 1.752 penambahan kasus baru per-hari sehingga secara nasional menjadi 84.882 orang.

Sedangkan di China hanya ada penambahan 22 kasus baru yang membuat negeri asal virus corona ini secara total mencatat 83.664 pasien positif. Naiknya Indonesia mengungguli China terasa begitu cepat.

Bacaan Lainnya

Hanya terjadi dalam 24 jam. Sehari sebelumnya Indonesia (dengan 83.130 pasien positif) masih berada di bawah China (83.622). Namun penambahan kasus baru di Tanah Air yang masih di atas angka 1.000 maka Indonesia melesat melewati China yang hanya mengalami penambahan dua digit.

Dengan melampaui China maka berdasarkan data dari Worldometers, Indonesia kini berada di posisi 25 untuk tingkat dunia. Indonesia berada di bawah Amerika Serikat (positif 3.677.453), Brasil 2.064.328, India 1.038.716, Rusia 765.437, Peru 345.537, Afrika Selatan 337.594, Meksiko, 331.298, Chili 326.539, Britania Raya 294.803, Iran 269.440, Pakistan 261.917, Spanyol 260.255, Arab Saudi 245.851, Italia 243.967, Turki 217.799, Bangladesh 202.066, Jerman 201.372, Kolombia 182.140, Prancis 173.304, Argentina 119.288, Kanada 109.667, Qatar 105.898, Irak 88.171, dan Mesir 86.474.

Sedangkan untuk Asia Indonesia berada di nomor delapan. Indonesia di bawah India, Iran, Pakistan, Arab Saudi, Bangladesh, Qatar, dan Irak. Bila penambahan kasus baru masih tetap tinggi Indonesia bisa mendekati atau melampaui Irak yang mencatat 88.171 positif.

Namun data dari WHO menunjukkan perbedaan dengan Worldometers. Organisasi Kesehatan Dunia itu masih menempatkan Indonesia di bawah China. “Dari 11 Januari hingga pukul 19.47 CEST, 17 Juli 2020, di China sudah ada 85.775 kasus konfimasi Covid-19 dengan 4.651 kematian,” demikian dikutip dari situs WHO soal perkembangan di China.

Suspek 37.593 Orang

Penambahan 1.752 kasus baru di Tanah Air dikemukakan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Sabtu (18/7/2020) sore. Penambahan itu menyebabkan saat ini total ada 84.882 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak pencatatan pasien pertama pada 2 Maret 2020. “Kami dapatkan konfirmasi positif sebanyak 1.752 orang, sehingga totalnya menjadi 84.882 orang,” kata Yurianto.

Dia menjelaskan, tambahan kasus baru itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 25.552 spesimen. Pasien konfirmasi kasus positif Covid-19 ada dua, yaitu simptomatis yang bergejala dan membutuhkan perawatan rumah sakit. Kemudian, pasien asimptomatis yang tidak memiliki gejala dan melakukan isolasi secara mandiri.

Yurianto lebih lanjut memaparkan, berdasarkan data dalam periode yang sama, ada penambahan 1.434 pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona setelah dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Dengan demikian, secara akumulasi ada 43.268 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. “Jumlah sembuh yang kita akumulasikan pada hari ini, adalah 1.434 orang, sehingga total kasus sembuh menjadi 43.268 orang,” kata Yurianto

Dalam bagian lain Yurianto menyampaikan data pasien meninggal dunia. Dia ada penambahan 59 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. “Ada 59 pasien Covid-19 yang tutup usia, sehingga totalnya menjadi 4.016 orang,” ujar Yurianto.

Diungkapkan Yurianto kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi, atau 34 provinsi yang ada di Indonesia dari Aceh hingga Papua. Secara khusus, data pemerintah memperlihatkan ada 464 kabupaten/kota yang terdampak penularan virus corona.

Sementara itu jumlah suspek terkait Covid-19 di Indonesia menurut Yurianto mencapai 37.593 orang. Hal tersebut berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Sabtu (18/7/2020) pukul 12.00 WIB. “Kasus suspek yang kita pantau hari ini sebanyak 37.593 orang,” kata Yurianto.

Yurianto mengatakan, sebagian besar kasus suspek teridentifikasi memiliki keluhan sakit dan berada di rumah sakit. Dia pun meminta masyarakat untuk memperhatikan kemungkinan adanya indikasi penderita Covid-19 tanpa gejala.

“Kami yakin bahwa Dinas Kesehatan daerah dengan seluruh jajarannya termasuk Puskesmas telah melakukan melaksanakan upaya untuk melaksanakan tracing dengan agresif,” tutur Yurianto.

Pos terkait