Covid-19 Turunkan Kesuburan Pria dan Merusak Kualitas Sperma

Terhitung ada 888 orang positif virus corona memilih untuk menjalani isolasi secara mandiri.(Foto: Ist)

Jakarta, Gempita.co – Dampak bagi yang terinfeksi virus Covid-19 salah satunya dapat merusak kualitas sperma dan menurunkan kesuburan pria dewasa.

Infeksi virus corona penyebab Covid-19 dapat merusak kualitas sperma dan menurunkan kesuburan pria dewasa.

Bacaan Lainnya

Temuan studi terbaru tersebut terjadi akibat stres oksidatif yang dialami pasien terpapar. “Temuan ini memberikan bukti eksperimental pertama bahwa sistem reproduksi pria dapat menjadi sasaran yang dirusak oleh Covid-19,” tulis para peneliti, melansir AFP, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (30/1/2021).

Namun, hingga kini belum ditentukan berapa kapasitas virus secara spesifik sehingga dapat mengganggu kesuburan pria tersebut belum terbukti dalam penelitian tersebut.

Salah satu tim peneliti, Behzad Hajizadeh Maleki mengatakan, efek tersebut dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi tingkat kesuburan yang menurun.

“Meskipun efek ini cenderung membaik dari waktu ke waktu, namun efek tersebut tetap secara signifikan dan abnormal ditemukan lebih tinggi pada pasien Covid-19,” jelas Maleki. Semakin parah penyakitnya, semakin besar perubahannya.

Penelitian ini disambut dengan baik oleh para ahli yang tidak terlibat dalam studi. Namun, para ahli memberikan beberapa catatan.

Mengomentari studi tersebut, ahli reproduksi pria Allan Pacey mengatakan perlunya kehati-hatian yang kuat dalam menginterpretasikan data.

Pacey mengatakan, penurunan kualitas sperma masih mungkin terjadi karena faktor lain selain Covid-19. Pasalnya, banyak pasien pria Covid-19 yang mengalami kelebihan berat badan. Sementara kelebihan berat badan telah sejak lama diketahui sebagai salah satu faktor menurunnya tingkat kesuburan.

Selain itu, pada dasarnya infeksi atau kondisi demam yang dialami seseorang akan berdampak pada produksi sperma. “Kami sudah tahu bahwa penyakit demam dapat berdampak pada produksi sperma, apa pun penyebabnya,” ujar Pacey.

Selain itu, Pacey menyebut berdasarkan hasil analisis dari 14 studi, gangguan sperma pada Covid-19 hanya bersifat sementara.

“Setiap efek terukur dari virus corona pada kesuburan pria mungkin hanya sedikit dan sementara,” kata Pacey.

Selain itu, penurunan sperma juga dapat terjadi karena pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi selama pasien sakit Covid-19.

Selain itu, para ahli menyebut hingga saat ini belum ada bukti terkait virus corona di dalam air mani.

“Penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti virus Covid-19 dalam air mani dan tidak ada bukti bahwa virus dapat ditularkan melalui air mani,” kata ahli dari Newcastle University Alison Murdoch.

Sumber Berita: rri.co.id

Pos terkait