Data BNPB : Banjir Bandang di Flores Timur: 41 Tewas, 9 Luka, 27 Hilang

GEMPITA.CO-BNPB memberikan data terbaru tekait korban akibat banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari. Banjir bandang terjadi sekitar pukul 01.00 WIT.

Kepala Pusdatin BNPB, Raditya Jati, mengatakan berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusdalops BNPB hingga pukul 17.30 WIB yakni 41 orang meninggal dunia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Data yang dihimpun saat ini 41 meninggal dunia, 9 luka-luka, 27 hilang dan 49 kepala keluarga terdampak. Sekali lagi data ini masih bersifat dinamis karena kita masih koordinasi dengan daerah. Jadi ini data per 17.30 WIB,” kata Raditya saat konferensi pers.

Sebelumnya, dari data yang dihimpun Kalak BPBD Kabupaten Flores Timur, Alfons Hadan Betan, 44 orang meninggal dunia. Tetapi setelah diperiksa ulang, jumlah korban meninggal ternyata 41 orang.

“Tapi setelah kita verifikasi ulang di lapangan jumlahnya 41. Tapi sekali lagi ini masih dinamis ya,” ucap Raditya.

Lebih lanjut, Raditya mengatakan 4 kecamatan di Flores Timur terdampak bencana banjir. Empat kecamatan terdampak yaitu Ile Boleng, Andonara Timur, Wotan Ulu Mado dan Andonara Barat.

“Kemudian ada 6 desa terdampak dan ini masih terus kita update,” tutur dia.

Sebelumnya BPBD melaporkan kerugian materiil akibat banjir bandang Flores berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan.

Pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali