Jakarta, Gempita.co – Sekelompok peretas pro-Palestina , yang menyebut diri mereka DragonForce Malaysia, telah membobol dan membocorkan data sekitar 280.000 mahasiswa Israel.
Data yang dibocorkan itu termasuk nama, nomor telepon, alamat email, dan alamat rumah.
Dikutip dari Sindonews, Senin (28/6/2021), menurut pakar keamanan siber May Brooks-Kempler, pembobolan data tersebut menargetkan mereka yang terdaftar di AcadeMe—situs web Israel yang membantu mahasiswa dan para lulusan menemukan pekerjaan.
Para peretas mengaku serangan siber itu dilakukan sebagai balas dendam setelah eskalasi baru-baru ini di Gaza antara Hamas dan rezim Zionis Israel.
Kelompok hacker Malaysia ini pertama kali mengumumkan pembocoran data melalui aplikasi Telegram awal pekan ini. Mereka bersumpah akan melanjutkan serangan sibernya.
“Ini adalah seruan mendesak bagi semua peretas, organisasi hak asasi manusia dan aktivis di seluruh dunia untuk bersatu kembali dan memulai kampanye melawan Israel, berbagi apa yang sebenarnya terjadi di sana, mengekspos aktivitas teroris mereka kepada dunia. Kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap aktivitas perang Israel,” tulis kelompok DragonForce Malaysia di akun Telegram.