Jakarta, Gempita.co – Di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Indonesia kembali dikejutkan dengan masuknya varian baru corona. Varian baru tersebut bernama varian Kappa yang diidentifikasi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan menurut data dari LBM Eijkman.
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut varian Kappa juga tengah melanda Australia. Varian turunan B1617 ini sebetulnya bisa menular lebih cepat dalam hitungan detik.
“Iya itu berpapasan dengan orang langsung terinfeksi, cepat banget kurang dari waktu 10 detik itu seperti campak,” kata Dicky seperti dilansir Gempita.co dari detik.com, Kamis (1/7/2021).
Dicky menyebut virus itu cepat sekali menularnya.
“Airborne disease juga angka reproduksinya tapi masih tinggi campak ya mereka 18, tapi ini ya setidaknya 8 lah, artinya itu sama-sama begitu infeksius,” jelasnya.
Menurutnya, varian Kappa memiliki potensi karakteristik yang mirip dengan varian Delta B1617.2. Maka dari itu, orang dengan pengidap komorbid perlu waspada jika terpapar varian Kappa, ada kemungkinan besar mengalami gejala COVID-19 serius.
“Beda gejala COVID-19 varian Kappa dengan varian lainnya tak begitu signifikan. Namun, yang menjadi catatan saya adalah potensi beban fasilitas kesehatan meningkat jika penularan varian Kappa sama dengan varian Delta,” katanya.
“Gejala sejauh ini tidak terlalu signifikan, perbedaan gejala, tapi yang jelas ketika satu varian itu lebih cepat menular maka beban fasilitas kesehatan lebih besar,” sambung Dicky.
Kemudian juga, masih menurut Dicky, potensi akan terjadinya orang-orang dengan komorbid bergejala parah juga akan lebih besar.
Sumber: detik.com